Kebakaran Hutan Rusia 2021: Terbesar Sepanjang Sejarah

Moskow, IDN Times - Selain negara-negara di pesisir Mediterania dan Amerika Serikat (AS) yang mengalami kebakaran hutan hebat, Rusia juga mengalami bencana serupa. Kebakaran tersebut melanda wilayah Siberia.
Dalam pengamatan Greenpeace Rusia, api telah melahap 17.080.000 hektar lahan dan angka tersebut telah membuat kebakaran hutan tahun 2021 di Rusia menjadi kebakaran terbesar sepanjang sejarah di negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin.
Dalam sebuah pernyataan, Greenpeace Rusia mengatakan "ukuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari area yang rusak akibat kebakaran, sebagian merupakan akibat dari perubahan iklim, dan kebakaran itu sendiri sebagian mendorong perubahan iklim," jelasnya seperti dikutip The Moscow Times.
1. Kebakaran di Rusia, lebih besar jika dibandingkan dengan kebakaran di negara lain saat digabungkan
Dalam beberapa pekan terakhir, kebakaran hebat dikabarkan terjadi di AS dan Kanada. Di pesisir Mediterania, ada Turki, Yunani, Makedonia Utara, Spanyol, Prancis dan Aljazair yang juga mengalami kebakaran.
Selain jutaan hektar hutan yang hangus menjadi abu, puluhan orang tewas akibat kebakaran tersebut.
Di belahan Eropa timur ada Rusia, di mana api melahap hutan dengan cepatnya karena suhu yang naik dan musim yang kering telah mempercepat kebakaran tersebut.
Yang mengejutkan, menurut Smithsonian, kebakaran hutan Rusia lebih besar daripada kebakaran di Yunani, Turki, Amerika Serikat, dan Kanada jika digabungkan.
Wilayah paling parah dalam kebakaran di Rusia adalah Sakha-Yakutia yang berada di timur jauh Rusia. Penduduk lokal berada dalam keadaan darurat selama berminggu-minggu karena asap pekat menyelimuti kota.
Kelambanan penanganan menjadi salah satu faktor utama mengapa kebakaran di Rusia terus membesar tak terkendali. Selain itu, kurangnya petugas pemadam kebakaran (damkar), dan pesawat damkar yang jarang digunakan jadi faktor lain.
Masyarakat di Yakutia akhirnya banyak yang turun tangan untuk jadi sukarelawan memadamkan api, ketika ternak, pakan ternak, pertanian dan lingkungan mereka terbakar.
Afanasy Yefremov, penduduk Yakutsk mengatakan "saya telah hidup selama 40 tahun, dan saya tidak ingat kebakaran seperti itu. Di mana-mana terbakar, dan tidak ada cukup orang."
Hal yang perlu jadi catatan, Yakutia adalah salah satu wilayah terdingin di muka bumi yang ditinggali manusia. Wilayah itu memiliki suhu tahunan rata-rata -44 hingga 25 derajat Celsius.
Namun kini meningkat mencapai 38 derajat Celsius sehingga memegang rekor terbaru. Peningkatan suhu tersebut membuat kelembapan tanaman berkurang dan mudah terbakar.
2. Sebanyak 5.000 petugas damkar dikerahkan
Sakha-Yakutia adalah wilayah terbesar dari 85 wilayah administratif Rusia. Wilayah ini lebih besar jika dibandingkan dengan Argentina. Jumlah penduduknya sekitar satu juta orang dan terbiasa hidup dengan suhu di bawah -40 derajat Celsius.
Namun perubahan iklim telah membuat wilayah itu berbeda. Wilayah itu menjadi semakin panas, kekeringan terjadi dan salju yang biasa menutup permukaan terancam mencair.
Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan untuk meningkatkan upaya memerangi kebakaran tersebut. Melansir Associated Press, Yevgeny Zinichev yang menjabat Menteri Darurat melaporkan kepada bahwa kementeriannya telah mengerahkan 5.000 personel, 765 kendaraan dan 19 pesawat untuk memerangi kebakaran hutan di Yakutia.
Namun asap yang tebal menghalangi penerbangan pesawat damkar dan sementara helikopter pembawa bom air yang menjadi andalan utama untuk pemadaman tersebut.
Dengan terbatasnya pasukan damkar, pakar kehutanan Alexei Yaroshenko dari Greenpeace Rusia menjelaskan proses pemadaman biasanya hanya fokus di daerah yang dekat dengan pemukiman.
Titik api yang jauh dari pemukiman dibiarkan karena berhitung dengan tingkat bahaya atau kurangnya dana untuk mendukung petugas damkar. Sejauh ini jumlah titik api tak bisa dipantau. Tapi diperkirakan lebih dari 200 titik api yang menyala dan melahap tanaman di hutan Siberia tersebut.
3. Rekor terbaru kebakaran hutan Rusia, asapnya telah mencapai Kutub Utara
Kebakaran wilayah hutan Siberia yang berada di timur laut Rusia sebenarnya adalah sebuah siklus tahunan yang biasa terjadi. Namun tahun ini, tingkat kebakaran sangat parah dan pemerintah Rusia menggambarkan level kebakaran tersebut "sangat berat."
Kebakaran hutan tahun 2021 selain memecahkan rekor sebagai kebakaran terbesar sepanjang sejarah Rusia, asap kebakaran tersebut juga menciptakan rekor baru yakni mencapai Kutub Utara.
Melansir The Guardian, dalam pantauan satelit badan antariksa NASA awal bulan Agustus ini, asap kebakaran di Siberia menyebar "lebih dari 3.000 kilometer dari Yakutia untuk mencapai kutub utara" dan menyebutnya sebagai "yang pertama dalam sejarah."
Pakar iklim PBB menerbitkan sebuah laporan yang dengan tegas menunjukkan pemanasan global berlangsung lebih cepat dari pada yang ditakuti. Umat manusia hampir seluruhnya harus disalahkan.