Kembali Pulang ke Bumi, Astronaut Peggy Whitson Pecahkan Rekor Fantastis

Astronaut Peggy Whitson akhirnya kembali ke Bumi setelah memecahkan rekor terbesarnya, yakni hidup di luar angkasa dalam kurun waktu lama. Tercatat, wanita berusia 57 tahun ini secara total telah menghabiskan 665 harinya di ISS (International Space Station). Pada misi terakhirnya, ia tinggal di ruang angkasa selama 288 hari. Dan beberapa hari lalu ia tiba dengan selamat, tanpa ada satu pun kekurangan kondisi fisik.
Berusia 57 tahun dan tinggal di luar angkasa selama 665 hari.

Dikutip dari CNN , astronaut Peggy Whitson akhirnya berhasil mendarat di Bumi bersama dua rekannya, Jack Fischer dan kosmonot Rusia, Fyodor Yurchikhin, di Kazakhstan pada Minggu (3/9) pukul 2.30 waktu setempat. Selama berada di Stasiun Antariksa Internasional (ISS), Whitson menghabiskan waktu bereksperimen dengan penelitian penyakit, seperti jaringan kanker paru-paru dan sel tulang.
Dia telah menjadi astonaut perempuan tertua dengan usia 57 tahun yang memiliki pengalaman paling banyak di ruang hampa luar Bumi. Perempuan yang lahir di Iowa, AS ini telah berada di di luar angkasa dengan durasi waktu terlama. Dia juga telah melakukan spacewalk terbanyak, 10 kali.
"665 hari di luar angkasa dan pemandangannya masih sangat menakjubkan! Berjemur di kala matahari tenggelam di kubah [ISS]," cuitnya di Twitter pada 6 Agustus silam.
Peggy Whitson merupakan komandan perempuan pertama di ISS.

Whitson juga merupakan komandan perempuan pertama di ISS. Dia memimpin ratusan eksperimen di misi luar angkasa Expedition 52. Selama misinya yang terakhir, dia telah menempuh jarak 122,2 juta mil dan 4.623 kali mengorbit Bumi.
Secara total, Whitson berada di ISS selama 9,5 bulan dan berkontribusi dalam tiga misi ISS. Dia mengatakan akan sangat merindukan kebebasannya untuk melayang dan bergerak dengan sentuhan ringan berkat 0 gravitasi di luar angkasa.
"Aku juga akan merindukan pemandangan damai yang sangat mempesona dari titik yang sangat berbeda ini. Hingga akhir hariku, mataku masih mencari horizon untuk melihat lekukan Bumi," sambung Whitson seperti ditulis dalam pernyataan resmi Badan Antariksa Amerika (NASA).
Dia juga mengatakan bahwa selama di luar angkasa, waktu berjalan sangat cepat baginya. Hanya saja, dia sudah merindukan rumah dalam pekan-pekan terakhirnya sehingga waktu terasa melambat.
Untuk selanjutnya, di masa depan Whiston dan kedua rekannya akan membantu studi perubahan fisik astronaut di Bumi setelah berada di lingkungan tanpa gravitasi untuk waktu tertentu. Penelitian tambahan termasuk studi jaringan paru baru, yang dapat membuka jalan untuk penelitian sel induk di luar angkasa.
Sekadar informasi, Whitson pulang menumpang pesawat luar angkasa Soyuz MS-04 spacecraft dari modul Poisk di ISS pada pukul 6 waktu setempat. Perjalanannya kembali ke Bumi memakan waktu sekitar 24 menit ketika Soyuz mendarat di atmosfer Bumi dengan kecepatan 500 mil per jam.