Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenhan Rusia Duga AS Siapkan Provokasi soal Senjata Pemusnah Massal

ilustrasi tentara Rusia (Stanislav Krasilnikov / TASS)
ilustrasi tentara Rusia (Stanislav Krasilnikov / TASS)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Rusia dilaporkan memiliki informasi tentang persiapan Amerika Serikat (AS) yang melancarkan provokasi untuk menuduh tentara Rusia dalam penggunaan senjata nuklir, biologi, atau kimia.

Selama bulan Maret dan April 2022, disebut para pejabat tinggi negara Barat terus-terusan membuat pernyataan-pernyataan “peringatan” yang provokatif tentang Rusia.

1. Skenario AS untuk menuduh Rusia

Suasana jalanan di Kota Bucha pasca Rusia menarik mundur pasukannya (twitter.com/DmytroKuleba)
Suasana jalanan di Kota Bucha pasca Rusia menarik mundur pasukannya (twitter.com/DmytroKuleba)

Kemenhan Rusia menuding AS telah menyiapkan sejumlah skenario untuk memprovokasi Rusia terkait perang dengan Ukraina.

"Ada skenario yang AS siapkan, yaitu mengkambing hitamkan Rusia terkait penggunaan senjata kimia yang mengenai warga sipil serta penggunaan senjata pemusnah massal saat perang," sebut pernyataan Kemenhan Rusia, melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, yang diterima IDN Times, Selasa (25/4/2022).

Penggunaan senjata pemusnah massal secara bertahap ditujukan untuk menuduh Rusia. Dengan begitu, lanjut Kemhan Rusia, negara yang memakai senjata pemusnah massal bisa dikenakan sanksi ekonomi dan politik, serta dikeluarkan dari organisasi internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB.

2. Negara sekutu Rusia dipaksa jatuhkan sanksi

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping saat mengunjungi Kremlin Moskow pada rabu, 5 Juni 2019. (commons.wikimedia/Presidential Press and Information Office)
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping saat mengunjungi Kremlin Moskow pada rabu, 5 Juni 2019. (commons.wikimedia/Presidential Press and Information Office)

Selain itu, Kemhan Rusia juga mengatakan, AS bisa saja memaksa para negara anggota sekutu Moskow untuk menjatuhkan sanksi.

"Cara yang mungkin dilakukan adalah dengan menekan negara-negara yang setia dan bersahabat dengan Rusia, termasuk India dan China, untuk memaksa mereka menjatuhkan sanksi pada negara kami," tutur Kemhan Rusia lagi.

Kemhan Rusia juga menyebut bahwa AS adalah satu-satunya negara di dunia yang telah menggunakan tiga jenis senjata pemusnah massal.

3. Rusia peringatkan AS tidak memasok senjata ke Kiev

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)
Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Sementara itu, Rusia memperingatkan Washington agar tidak mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Menurut Moskow, hal itu akan memperburuk keadaan.

“Kami menekankan situasi ini tidak dapat diterima, ketika AS mengirimkan senjata ke Ukraina, dan kami menuntut diakhirinya praktik ini,” Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, dikutip dari Al Jazeera.

Namun, AS kini berkomitmen untuk menyumbang bantuan senjata ke Ukraina sebesar USD322 juta. Besaran itu menjadikan total bantuan keamanan AS sejak invasi mencapai 3,7 miliar dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us