Kemlu: MIKTA Harus Jadi Bagian dari Solusi Tantangan Global

Jakarta, IDN Times – Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Mahendra Siregar, berharap MIKTA bisa berperan sebagai kekuatan positif dan menjadi bagian dari solusi tantangan global. MIKTA merupakan forum yang terdiri dari lima negara, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.
“Dunia masih penuh dengan ketidakpastian. Kita belum sepenuhnya pulih dari pandemik ini serta dampak sosial ekonomi yang diakibatkannya. Persaingan antarkekuatan besar global meningkat dan mengancam perdamaian dunia," kata Mahendra pada pertemuan tingkat menteri (PTM) Mikta yang ke-20 secara virtual, Senin (7/3/2022) dikutip dari laman kemlu.go.id.
1. MIKTA harus membantu penguatan arsitektur kesehatan global

Pada pertemuan itu, terjadi pula alih kepemimpinan keketuaan MIKTA dari Australia ke Tukri, yang akan mengkoordinir kegiatan MIKTA sepanjang 2022. Salah satu spirit yang diusung MIKTA adalah multilateralisme.
Mahendra kemudian menyampaikan tiga pesan utama bagi MIKTA untuk melanjutkan kerja sama di waktu mendatang.
Pertama, memperkuat arsitektur kesehatan global. Kasus dan kematian COVID-19 kini menurun secara global, namun negara-negara di dunia harus tetap sigap dan melakukan langkah konkret untuk mengantisipasi pandemik lain di masa depan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung sinergisitas COVAX, memperkuat peran WHO dalam arsitektur kesehatan global, serta membangun kesiapan menghadapi pandemik lain di masa depan.
2. MIKTA juga harus mendukung akselerasi transformasi digital dan transisi energi

Pesan kedua adalah akselerasi transformasi digital. Selama pandemik COVID-19, transformasi digital telah menjadi faktor utama yang mendorong aktivitas ekonomi dan pembangunan.
Oleh karena itu, MIKTA harus memastikan digitalisasi dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi dan membangun kerja sama yang kuat dalam menciptakan solusi digital sebagai jawaban atas tantangan global.
Terakhir, mendorong transisi energi. Mahendra mengakui transisi energi bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Kendati begitu, ada banyak manfaat dari transisi energi, mulai dari menumbuhkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, hingga transfer teknologi antarnegara.
MIKTA harus mendorong kerja sama dan kolaborasi dalam transisi menuju energi yang lebih hijau dan terbarukan.
3. Kemlu apresiasi MIKTA atas dukungannya kapada RI sebagai Presiden G20

Pada kesempatan yang sama, Mahendra menyampaikan apresiasi atas dukungan MIKTA terhadap Keketuaan G20 Indonesia di tahun ini.
“Kami akan menggunakan momen Presidensi G20 Indonesia untuk mempercepat upaya pemulihan global," kata Mahendra.
Pertemuan ini menghasilkan Joint Communique para Menlu MIKTA yang berisi pandangan bersama negara anggota MIKTA mengenai berbagai isu global, di antaranya mendorong kesetaraan akses vaksin, pemulihan ekonomi pasca pandemik, pernyataan bersama terkait perkembangan situasi di Myanmar dan Ukraina.