Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Prancis

- Sebagian besar kepala babi diletakkan di depan masjid, satu di antaranya ditemukan di dalam sebuah koper dengan kata "Macron" tertulis pada kepala babi.
- Menteri Dalam Negeri Prancis menyebut tindakan itu keterlaluan dan tidak dapat diterima, sambil mengecam insiden tersebut.
- Islamofobia dan anti-Semitisme meningkat di Eropa sejak meletusnya perang Gaza hampir dua tahun lalu, menurut Badan Hak Fundamental Uni Eropa (UE).
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya sembilan kepala babi ditemukan di dekat beberapa masjid di sekitar kota Paris, Prancis, pada Selasa (9/9/2025). Pihak berwenang mengecam tindakan tersebut, yang dianggap sebagai penghinaan terhadap umat Muslim.
“Kepala babi ditinggalkan di depan masjid-masjid tertentu, empat di Paris dan lima di pinggiran kota,” kata Kepala Polisi Laurent Nunez dalam konferensi pers. Ia tidak menutup kemungkinan adanya temuan kepala babi lainnya.
Polisi kini telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
1. Sebagian besar kepala babi diletakkan di depan masjid
Menurut kantor kejaksaan Paris, sebagian besar kepala babi diletakkan di depan masjid. Namun, satu di antaranya ditemukan di dalam sebuah koper. Di salah satu lokasi, tertulis kata "Macron” dengan tinta biru pada kepala babi. Hal ini tampaknya merujuk pada Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sedang bergulat dengan krisis politik dan fiskal, dilansir dari The Straits Times.
Chems-Eddine Hafiz, rektor Masjid Agung Paris, mengecam tindakan Islamofobia tersebut. Ia menyebut insiden itu sebagai tahap baru dalam kebangkitan kebencian terhadap Muslim, serta menyerukan kesadaran dan solidaritas nasional untuk melawan bahaya ini.
2. Menteri Dalam Negeri Prancis sebut tindakan itu keterlaluan
Dilansir dari France24, Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau turut mengecam tindakan tersebut. Ia mengatakan bahwa insiden itu keterlaluan dan sama sekali tidak dapat diterima.
“Saya ingin rekan-rekan Muslim kita dapat mengamalkan keyakinan mereka dengan damai. Saya mengerti bahwa mereka merasa terluka," ujarnya.
Prancis memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa, dengan jumlah lebih dari 6 juta jiwa. Dalam ajaran Islam, babi dianggap sebagai hewan najis.
3. Islamofobia dan anti-Semitisme meningkat di Eropa sejak meletusnya perang Gaza
Menurut Badan Hak Fundamental Uni Eropa (UE), sejumlah negara UE melaporkan lonjakan kebencian terhadap Muslim dan anti-Semitisme sejak meletusnya perang di Gaza hampir dua tahun lalu.
Kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang di negara Yahudi tersebut dan menyebabkan 251 lainnya disandera. Israel membalasnya dengan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, perang genosida Israel di wilayah tersebut telah menewaskan lebih dari 64 ribu warga Palestina dan melukai lebih dari 163 ribu lainnya. Ribuan jenazah juga diyakini masih terkubur di reruntuhan, dikutip dari Al Jazeera.