Kontak Pasien COVID-19, Wapres AS Mike Pence Tetap Kampanye Pilpres

Jakarta, IDN Times- Gedung Putih memastikan, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence tetap melangsungkan kampanye pekan ini, meski tercatat sebagai orang dalam pemantauan (ODP) karena melakukan kontak langsung dengan pasien COVID-19.
Mike Pence diketahui melakukan kontak dekat dengan Kepala Staf Kantor Wakil Presiden AS, Marc Short. Uji corona yang dilakukan pada Minggu (25/10/2020) menunjukkan bahwa Short dengan staf wapres lainnya terpapar SARS-Cov-2. Adapun hasil tes Pence dengan Karen, istrinya, dinyatakan negatif.
Dilansir dari AP, Juru Bicara Wapres Devin O'Malley mengatakan, Pence tidak harus menjalani isolasi mandiri karena kondisinya sehat dan pekerjaannya masuk dalam kategori “essential work”.
Kendati begitu, O’Malley memastikan, seluruh agenda Pence terpantau oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention/CDC). Pence diagendakan berkampanye di Minnesota pada Senin (26/10/2020) ini, dan Carolina Utara pada Selasa (27/10/2020).
1. Tindakan Pence dinilai menghina petugas medis

Pakar penyakit menular Universitas George Mason Saskia Popescu menyebut keputusan Pence, yang merupakan kepala satuan tugas penanganan pandemik COVID-19, sangatlah tidak bijak. Dia seharusnya menyadari kewajiban isolasi mandiri bagi ODP.
"Ini penghinaan bagi semua orang yang telah bekerja di bidang kesehatan masyarakat dan tanggapan kesehatan masyarakat. Dia harus tinggal 14 hari di rumah, acara kampanye tidak penting,” kata Popescu.
2. Kampanye tidak termasuk pekerjaan penting

Penasihat Keamanan Nasional Robert O’Brien menyampaikan, apa yang dilakukan Pence tidak melanggar aturan karena Wapres tergolong sebagai pekerjaan penting. Tapi, dia tidak menjelaskan bagaimana aktivitas politik dianggap sebagai pekerjaan yang mendesak.
“Pence mengikuti segala aturan sebagai pekerja penting. Dia pergi keluar untuk berkampanye dan (mengikuti proses) pemilu yang merupakan hal penting bagi kita orang AS,” ujarnya kepada awak media.
Pakar kesehatan masyarakat Universitas Johns Hopkins, Joshua Sharfstein, keberatan dengan ungkapan O’Brien. Dia tidak melihat kampanye sebagai pekerjaan penting yang langsung berdampak terhadap masyarakat.
“Saya tidak melihat kampanye masuk dalam daftar (pekerjaan yang diizinkan saat pandemik). Apa pun yang tidak terkait dengan pekerjaannya sebagai wakil presiden tidak akan dianggap penting,” katanya.
3. Total delapan juta orang terpapar corona di AS

Dilansir dari Worldometers.info, data virus corona di AS per Senin (26/10/2020) mencapai 8,8 juta kasus, dengan 230 ribu kematian. Angka di atas menjadikan Negeri Paman Sam sebagai negara dengan kasus terpapar COVID-19 terbanyak di dunia.
Virus itu bahkan telah menjangkiti Presiden AS Donald Trump beserta keluarganya. Kekhawatiran jika Pence tidak menjalani isolasi mandiri adalah kasus seperti putra Trump, Barron. Pada pengujian awal, dia dinyatakan negatif. Kemudian, hasil tes kedua berkata lain, dia dinyatakan positif.