Korsel Mau Bangun Bunker Nuklir Sipil Pertama, Antisipasi Korut?

- Kompleks berskala besar dengan 16 gedung apartemen, 3 lantai basement, dan 22 lantai di atas tanah.
- Bunker dapat menampung hingga 1.020 orang dan dilengkapi dengan fasilitas untuk bertahan hidup selama 14 hari.
- Bunker nuklir sipil pertama yang dibangun oleh pemerintah setempat untuk melindungi dari serangan nuklir, biologi, atau kimia.
Jakarta, IDN Times - Ibu kota Korea Selatan (Korsel), Seoul, berencana untuk membangun bunker nuklir sipil pertamanya di bawah kompleks perumahan umum di Garak-dong, distrik Songpa-gu. Bangunan itu dijadwalkan selesai pada 2028.
Menurut pemerintah kota Seoul dan Seoul Housing and Communities Corp, bangun tersebut nantinya untuk melindungi penduduk dari serangan nuklir, biologi, atau kimia eksternal. Serta, berjaga-jaga terhadap ancaman dari Korea Utara (Korut).
"Karena ancaman modern berbeda dari masa lalu, kami meluncurkan proyek tersebut, guna memperluas peran posko pertahanan sipil. Kami berharap ini akan menandai langkah baru menuju perlindungan warga yang lebih baik dan peningkatan sistem keamanan Seoul," kata seorang pejabat kota, dikutip dari Korea Herald pada Senin (13/10/2025).
1. Apa saja fasilitas dari bunker sipil tersebut?
Kompleks berskala besar ini terdiri dari 16 gedung apartemen yang membentang di tiga lantai basement, hingga 22 lantai di atas tanah, dan total 1.240 unit hunian. Kompleks ini akan dibangun di bekas lokasi Pusat Penahanan Seongdong, yang dipindahkan dari Munjeong-dong pada 2017.
Bunker direncanakan akan mencakup area seluas 2.147 meter persegi dan menampung hingga 1.020 orang sekaligus. Bunker akan ditempatkan di lantai dasar ketiga komplek tersebut.
Area pengungsian akan dilengkapi dengan ventilasi udara, penyimpanan air, sistem pasokan, dan sanitasi. Fasilitas tersebut memungkinkan penghuninya bertahan hidup hingga 14 hari, jika terjadi serangan nuklir, biologi, atau kimia eksternal. Saat tidak digunakan dalam keadaan darurat fasilitas ini akan berfungsi sebagai pusat kebugaran komunitas.
2. Tempat perlindungan sebelumnya tidak dilengkapi dengan kemampuan dari serangan nuklir

Bunker tersebut akan menjadi yang pertama dari jenisnya, yang dibangun oleh pemerintah setempat untuk penggunaan sipil. Bunker dilengkapi dengan kemampuan perlindungan nuklir.
Korsel memiliki hampir 19 ribu tempat perlindungan bom di seluruh negeri, lebih dari 3.200 di antaranya di Seoul. Namun, sebagian besar tidak dibangun untuk melindungi dari serangan nuklir, kimia, atau biologi. Mereka sebagian besar berada di stasiun kereta bawah tanah atau ruang bawah tanah, dan garasi parkir di apartemen pribadi dan gedung komersial yang ditunjuk sebagai tempat penampungan dengan izin pemiliknya, The Straits Times melaporkan.
Pemerintah kota Seoul sebelumnya, telah menetapkan pembangunan tempat perlindungan sipil terhadap serangan nuklir, biologi, dan kimia sebagai proyek utama dalam rencana 'Pertahanan Seoul 2030' yang diumumkan pada Maret tahun lalu.
3. Proyek rudal balistik dan nuklir Korut ancaman bagi Korsel

Beberapa faktor utama di balik penyebab Seoul membangun bunker adalah meningkatnya ancaman militer dari Pyongyang. Serta, ketidakstabilan keamanan global, termasuk perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan.
Pada 10 Oktober, Korut memamerkan rudal balistik terbarunya yang mampu membawa hulu ledak nuklir ke target di Korsel atau hingga ke Amerika Serikat.
Presiden Korsel Lee Jae Myung mengatakan langkah paling realistis untuk menurunkan risiko dari Pyongyang adalah dengan mengamankan pembekuan produksi bom dan rudal nuklir. Namun, Korut telah menolak tawaran diplomatik untuk saat ini.