Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos FIFA Dampingi Trump di KTT Perdamaian Gaza

Presiden AS, Donald Trump, didampingi oleh Presiden FIFA Gianni Infantino, berbicara kepada para anggota pers di South Lawn Gedung Putih pada 2019, sebelum menaiki Marine One untuk memulai perjalanannya ke Carolina Utara. (Foto Resmi Gedung Putih oleh Joyce N. Boghosian)
Presiden AS, Donald Trump, didampingi oleh Presiden FIFA Gianni Infantino, berbicara kepada para anggota pers di South Lawn Gedung Putih pada 2019, sebelum menaiki Marine One untuk memulai perjalanannya ke Carolina Utara. Foto Resmi Gedung Putih oleh Joyce N. Boghosian. (The White House from Washington, DC, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • FIFA siapkan program sepak bola untuk pemulihan Gaza
  • Infantino menilai sepak bola memiliki kekuatan besar untuk menumbuhkan harapan dan persatuan di wilayah konflik.
  • FIFA akan menyalurkan dukungan nyata melalui pembangunan lapangan, penyediaan bola, pelatih, kompetisi, dan pendanaan khusus untuk memulihkan infrastruktur olahraga di Palestina.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Berdiri di samping Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Presiden FIFA, Gianni Infantino, menarik perhatian publik saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025). Kehadirannya mencerminkan keterlibatan yang semakin besar dalam isu konflik Israel-Hamas, di tengah kedekatannya dengan Trump dan dukungannya yang konsisten terhadap Israel.

Pekan lalu, ia bahkan mengimbau dunia sepak bola untuk ikut memperkuat perdamaian menjelang dua laga kualifikasi Piala Dunia untuk Israel. Infantino menilai ajang tersebut sebagai momentum penting dalam upaya mengakhiri perang dua tahun di Gaza.

“Baiklah, ketika Anda berbicara tentang hari bersejarah, ini benar-benar adalah dan merupakan hari bersejarah,” ujarnya, dikutip dari Inside FIFA.

Ia menyebut KTT yang dipimpin Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi itu berfokus memperkuat gencatan senjata dan membangun stabilitas jangka panjang bagi kawasan.

1. FIFA siapkan program sepak bola untuk pemulihan Gaza

Infantino menilai sepak bola memiliki kekuatan besar untuk menumbuhkan harapan dan persatuan di wilayah konflik.

“Baiklah, peran sepak bola harus untuk mendukung, harus untuk menyatukan, harus untuk memberikan harapan di wilayah ini. Di Gaza, di Palestina, kami tentu saja akan membantu membangun kembali semua fasilitas sepak bola. Kami akan membantu membawa kembali sepak bola – bersama dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina – di setiap sudut negara,” katanya.

FIFA akan menyalurkan dukungan nyata melalui pembangunan lapangan, penyediaan bola, pelatih, kompetisi, dan pendanaan khusus untuk memulihkan infrastruktur olahraga di Palestina. Ia pun mengajak masyarakat dunia ikut berkontribusi dalam inisiatif tersebut.

“Dan semua orang yang ingin harus berkontribusi. Kami sendiri telah berkontribusi dengan lapangan mini, dengan FIFA Arenas, dan kami ingin seluruh dunia berkontribusi, karena sepak bola membawa harapan kepada anak-anak. Dan ini sangat, sangat penting,” ujarnya.

Menurut Infantino, dukungan para pemimpin dunia dalam KTT menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi alat persatuan di Timur Tengah.

Upaya tersebut juga dikaitkan dengan Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Infantino menggambarkan turnamen itu sebagai bulan perayaan kemanusiaan dan kebersamaan, yang sangat dibutuhkan dunia saat ini. Melalui ajang itu, FIFA berambisi memperluas dampak positif sepak bola dari Gaza hingga panggung global.

2. Trump berperan sentral dalam proses gencatan senjata

Rencana perdamaian yang digagas oleh Trump berhasil mengantarkan tercapainya gencatan senjata di Gaza. Hamas menyetujui proposal tersebut, disusul dengan persetujuan dari Kabinet Israel sehari kemudian. Gencatan senjata mulai berlaku pada pekan lalu, memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Gaza yang terdampak perang berkepanjangan. Infantino memberikan apresiasi atas peran besar Trump dalam proses tersebut.

“Peran Presiden Trump sangat mendasar dan penting dalam proses ini. Tanpa Presiden Trump, tidak akan ada perdamaian.… Presiden Trump telah meruntuhkan hambatan, telah membangun jembatan, telah menyatukan orang-orang, dan sebenarnya bersama dengan Mesir, bersama dengan Qatar, bersama dengan Turki dan negara-negara lain - dia juga menyebutkannya - dari Arab Saudi, hingga (Uni Emirat Arab), hingga Indonesia, hingga Bahrain, hingga Yordania, semua negara di Timur Tengah ini yang telah mendukung proses ini,” katanya.

Ia menilai kerja sama lintas negara menjadi kunci terciptanya perdamaian di kawasan itu. Infantino juga mengunggah ucapan selamat melalui media sosialnya.

“Selamat kepada AS dan Presiden Donald J. Trump, Qatar, Mesir, Turki, dan semua negara yang berkolaborasi untuk mewujudkan gencatan senjata dan kesepakatan pada tahap pertama proses perdamaian di Timur Tengah,” tulisnya, dikutip dari Daily Mail.

Dalam unggahan yang sama, ia bahkan mendorong agar Trump mendapat Hadiah Nobel Perdamaian atas perannya memediasi konflik.

3. Netanyahu absen

Dilansir dari New York Post, lebih dari 27 pemimpin dunia berkumpul di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh untuk mendukung berakhirnya perang di Gaza. Acara yang dipimpin oleh Trump dan Al-Sisi itu dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat stabilitas regional dan memastikan gencatan senjata tetap terjaga di wilayah konflik.

Sejumlah pemimpin Timur Tengah turut hadir, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Perdana Menteri Kuwait Ahmad Al Abdullah Al Sabah, serta Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa. Dari Eropa, hadir Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.

Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas juga menghadiri pertemuan itu setelah sebelumnya menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Trump. KTT berlangsung usai pidato Trump di Knesset, parlemen Israel, yang disambut antusias, bersamaan dengan pembebasan 20 sandera Israel oleh Hamas. Kehadiran Abbas memperkuat komitmen terhadap proses perdamaian yang tengah dijalankan.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak hadir meski menerima undangan dari Trump. Kantornya menyebut keterbatasan waktu menjelang hari libur sebagai alasan ketidakhadiran tersebut. Laporan menyebut Erdogan mengancam akan membatalkan kehadirannya jika Netanyahu ikut serta, menggambarkan masih adanya ketegangan politik di antara para pemimpin kawasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Ketum NasDem Surya Paloh Diterima Menhan Sjafrie Hari Ini, Ada Apa?

15 Okt 2025, 10:45 WIBNews