Korsel Sebut Korut Telah Kirimkan Jutaan Amunisi ke Rusia

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan sekitar 6.700 kontainer yang berisi jutaan amunisi ke Rusia sejak Juli 2023 untuk mendukung perangnya melawan Ukraina.
Menteri Pertahanan Shin Won-sik pada Senin (26/2/2024) mengatakan, kontainer tersebut kemungkinan membawa lebih dari 3 juta peluru artileri 152 mm, atau 500 ribu peluru 122 mm.
“Ini mungkin merupakan campuran dari keduanya, dan Anda dapat mengatakan bahwa setidaknya beberapa juta peluru telah dikirim,” kata Shin, menurut kantor berita Yonhap.
1. AS sebut Korut kirim lebih dari 10 ribu kontainer ke Rusia sejak September
Ia mengungkapkan, ratusan pabrik amunisi Korea Utara telah beroperasi dengan kapasitas sekitar 30 persen karena kekurangan bahan baku dan listrik. Namun, pabrik-pabrik yang memproduksi peluru artileri untuk Rusia disebut tetap beroperasi dengan kecepatan penuh.
Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) selama ini menuduh Korea Utara dan Rusia saling bertukar senjata. Namun, Pyongyang dan Moskow membantahnya, meskipun keduanya telah berjanji untuk memperkuat kerja sama militer.
Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Korea Utara telah mengirimkan lebih dari 10 ribu kontainer berisi amunisi atau persenjataan lainnya ke Rusia sejak September, dilansir Reuters.
2. Rusia kirimkan makanan ke Korut sebagai imbalannya
Sebagai imbalan atas pengiriman amunisi tersebut, Korea Utara menerima sekitar 9 ribu kontainer dari Rusia, yang sebagian besar berisi persediaan makanan.
“Makanan merupakan bagian terbesar dari dukungan Rusia,” kata Shin, seraya menambahkan bahwa krisis pangan di Korea Utara tampaknya tidak separah akhir-akhir ini
“Ada sekitar 30 persen lebih banyak kontainer yang masuk ke Korea Utara dari Rusia dibandingkan sebaliknya," tambahnya.
Selain makanan, Rusia juga diyakini memasok Korea Utara dengan barang-barang penting lainnya serta bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat senjata yang akan diekspor kembali ke Rusia.
3. Korut kemungkinan luncurkan satelit lagi awal bulan depan
Menurut Shin, Korea Utara dapat menembakkan satelit lain pada awal bulan depan, lantaran Moskow terus memberikan bantuan teknisnya kepada negara itu.
“Tidak jelas berapa banyak yang akan diberikan Rusia, namun semakin Rusia bergantung pada peluru artileri Korea Utara, semakin besar tingkat transfer teknologi Rusia,” ujarnya.
Mengenai seringnya penembakan rudal oleh Korea Utara, menteri tersebut mengatakan bahwa Pyongyang tampaknya secara intensif mengembangkan rudal jelajah yang tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Tampaknya rudal jelajah Korea Utara mampu membawa hulu ledak nuklir,” katanya, seraya menambahkan bahwa fokus Korea Utara pada rudal jelajah tampaknya mempunyai tujuan ganda, yaitu ekspor ke Rusia dan provokasi garis depan.
Shin berpendapat bahwa Korea Utara tidak memiliki kapasitas untuk melancarkan perang skala penuh, namun rezim tersebut masih mampu melancarkan serangan lokal kapan saja. Ia mengatakan bahwa latihan gabungan AS dan Korea Selatan akan digelar dua kali lebih sering dibandingkan tahun lalu untuk menjaga kesiapan menghadapi ancaman Korea Utara.