Ledakan Tambang Tewaskan Dua Pekerja di Australia

- Aktivitas di tambang Endeavour ditangguhkan setelah ledakan
- Belum ada rincian penyebab ledakan, penyelidikan telah dimulai
- Ucapan belasungkawa mengalir dari pejabat dan komunitas Cobar
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya dua orang tewas akibat ledakan di tambang bawah tanah di wilayah pedalaman negara bagian New South Wales (NSW), Australia. Satu orang mengalami luka-luka.
Petugas layanan darurat dikerahkan ke tambang Endeavour di Cobar, sekitar 700 km barat laut Sydney, pada Selasa (28/10/2025) dini hari setelah adanya laporan bahwa dua orang terluka parah akibat insiden di tempat kerja.
Polisi mengatakan bahwa seorang pria berusia 60-an tahun dinyatakan tewas di lokasi kejadian. Dua perempuan yang berusia 20-an tahun berhasil di evakuasi ke permukaan, tapi salah satu di antaranya kemudian meninggal dunia. Perempuan yang kedua diterbangkan ke rumah sakit dengan luka ringan, termasuk gangguan pendengaran dan syok.
1. Aktivitas di tambang Endeavour kini ditangguhkan
Aktivitas di tambang Endeavour kini telah ditangguhkan usai insiden tersebut. Namun, pihak perusahaan belum memberikan rincian mengenai penyebab terjadinya ledakan.
“Tim tanggap darurat di lokasi telah diaktifkan, dan kami bekerja sama dengan seluruh otoritas terkait. Operasi penambangan telah ditangguhkan sementara,” kata ketua eksekutif perusahaan, Dave Sproule, dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Regulator Sumber Daya NSW mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab ledakan.
“Meski protokol dan prosedur keselamatan di industri pertambangan telah banyak meningkat, kematian ini menjadi pengingat pahit bahwa kita harus selalu waspada untuk melindungi para pekerja," kata Menteri Sumber Daya Alam NSW, Courtney Houssos.
2. Ucapan belasungkawa mengalir dari para pejabat
Dilansir dari ABC, Wali Kota Cobar, Jarrod Marsden, menyebut insiden tersebut sebagai sesuatu yang sangat tragis.
"Hal paling berharga yang dihasilkan dari sebuah tambang adalah para penambangnya, dan kini ada dua keluarga yang tidak akan bisa lagi melihat orang yang mereka cintai. Cobar adalah komunitas pertambangan kecil yang, komunitas ini sangat erat hubungannya, dan saya yakin semua orang akan memikirkan keluarga mereka saat ini," ungkapnya.
Perdana Menteri NSW, Chris Minns, juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, teman, dan kolega para pekerja yang tewas.
“Ini adalah hari yang memilukan bagi komunitas Cobar dan akan dirasakan oleh seluruh industri pertambangan,” ujarnya.
3. Tambang Endeavor telah beroperasi sekitar 40 tahun
Endeavor merupakan tambang bawah tanah yang memproduksi perak, seng, dan timah. Menurut informasi di situs resminya, tambang ini telah beroperasi sejak awal 1980-an, tapi ditempatkan dalam status perawatan dan pemeliharaan pada 2020. Perusahaan Polymetals kemudian membeli tambang tersebut pada 2023 dengan tujuan memulai kembali kegiatan penambangan tahun ini.
Insiden tragis ini menambah daftar kecelakaan tambang di kota tersebut. Sebelumnya, tiga pekerja tewas akibat kebakaran di lubang tambang pada 1980, dan empat penambang meninggal akibat reruntuhan pada 1971, dilansir dari The Canberra Times.

















