PNM Mendorong Cerebral Palsy Semakin Berdaya di Hari Sumpah Pemuda

- Penyandang cerebral palsy perlu dukungan pendidikan inklusif dan akses pembelajaran adaptif bagi.
- PNM menghadirkan pendekatan blended learning PNM memberikan beasiswa Bahasa Inggris selama satu tahun dengan pendekatan blended learning melalui aplikasi BAHASO dan kelas langsung.
- PNM percaya setiap manusia punya potensi besar, termasuk pemuda dengan cerebral palsy, dan ingin menciptakan masyarakat yang inklusif dan berdaya.
Jakarta, IDN Times – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bekerja sama dengan INDISI berupaya memberikan kesempatan yang setara kepada siswa penyandang disabilitas cerebral palsy melalui program PNM Peduli di Hari Sumpah Pemuda.
Beasiswa belajar Bahasa Inggris selama satu tahun penuh bagi 100 siswa dan pengajar penyandang disabilitas cerebral palsy diberikan di Sekolah Luar Biasa Tuna Daksa (SLBD) D1 Yayasan Peduli Anak Cacat (YPAC) Jakarta dan juga SLBN 01 Jakarta.
1. Penyandang cerebral palsy perlu dukungan pendidikan

Cerebral palsy merupakan gangguan pada perkembangan gerak dan postur tubuh akibat kelainan otak yang terjadi sejak dini. Gangguan ini kerap berdampak pada kemampuan motorik dan komunikasi penderitanya.
Di Jakarta, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023, terdapat lebih dari 4.000 anak dengan kondisi cerebral palsy yang memerlukan dukungan pendidikan inklusif dan akses pembelajaran adaptif.
2. Hadirkan pendekatan blended learning

Melalui beasiswa ini, PNM menghadirkan pendekatan blended learning yang dilakukan inklusif secara daring melalui aplikasi BAHASO dan secara luring dengan kelas secara langsung setiap harinya. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga membuka wawasan global dan menumbuhkan rasa percaya diri para peserta.
Kepala Sekolah SLB-D1 YPAC Jakarta, Ai Ucu Rosida, menyampaikan, “Kami sangat bersyukur atas kerja sama PNM yang telah memberikan ruang belajar dan kesempatan berharga bagi anak-anak kami. Program ini menjadi bukti bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan bermakna agar memiliki harapan yang setara” ujar Rosida pada keterangannya, (28/10).
3. Memberikan kesempatan yang sama

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi, mengungkapkan, PNM percaya bahwa setiap manusia punya potensi besar dan hanya perlu diberi kesempatan setara untuk tumbuh.
“Pemuda dengan cerebral palsy adalah bagian dari masa depan bangsa yang tak boleh dipandang sebelah mata, terlebih di momen Sumpah Pemuda ini. Kami belajar banyak dari mereka tentang keteguhan, semangat, dan tak pernah menyerah untuk terus menjadi inspirasi bagi jutaan pemuda lainnya di Indonesia.” Ujar Arief.
Bagi PNM, pemberdayaan disabilitas bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan bagian dari komitmen nyata untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berdaya. PNM ingin memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya PNM dalam memperluas makna pemberdayaan yang selama ini identik dengan sektor ekonomi, menjadi sektor pendidikan bagi difabel yang telah diterapkan di Semarang, Tegal, Yogyakarta, Makassar, Purwokerto, Denpasar, Pontianak, Bandung, Balikpapan, Bekasi, Surabaya, Jambi, dan Jember. (WEB)
#PNMuntukUMKM
#PNMPemberdayaanUMKM

















