Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mahasiswa Kampus Top AS Ramai-Ramai Demo Pro-Palestina

Columbia University (commons.wikimedia.org/King of Hearts)

Jakarta, IDN Times - Aksi solidaritas terhadap Palestina meluas di sejumlah universitas di Amerika Serikat (AS), seperti Universitas Columbia, MIT, New York University, Yale University serta Universitas Michigan.

Dilansir Voice of America, Selasa (23/4/2024), protes pro-Palestina ini sudah dimulai sejak pekan lalu. Para mahasiswa kampus-kampus ternama tersebut meminta agar universitas tempat mereka belajar bisa melakukan divestasi dari perusahan-perusahan yang punya hubungan dengan Israel.

Lebih dari 100 orang dilaporkan telah ditangkap polisi lantaran permintaan dari universitas pada Kamis kemarin. Akibatnya, protes tambah meluas karena polisi menangkap para mahasiswa yang pro-Palestina.

1. Bukan anti-Semitisme

Sementara itu, sejumlah mahasiswa menegaskan bahwa aksi ini bukan anti-Semitisme seperti yang dituduhkan oleh kampus-kampus mereka.

Selain itu, ada pula kelompok mahasiswa yang melakukan protes dengan memposisikan membela Israel.

Saat ini, para demonstran pro-Palestina mulai mendirikan tenda-tenda di depan kampus mereka.

2. Jumlah korban tewas mencapai 34 ribu orang

Rumah sakit al-Shifa di Gaza yang diserang Israel. (Twitter.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus meningkat. Per hari ini, Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru terkait korban tewas yang mencapai 34.097 orang, termasuk 14.685 anak-anak dan 9.670 perempuan.

Sementara jumlah korban terluka mencapai 76.980 orang dan 8 ribu orang masih dinyatakan hilang.

Data ini juga termasuk 48 orang Palestina terbunuh dan 79 orang lainnya terluka di Gaza dalam 24 jam terakhir.

3. Ratusan jasad di kuburan massal ditemukan di Khan Younis

Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa telah ditemukan sekitar 200 jasad yang dibunuh dan dikuburkan secara massal oleh pasukan Israel di sebuah rumah sakit di Khan Younis, selatan Gaza.

“Kami menemukan ratusan jasad dari dalam Kompleks RS di Khan Younis. Hampir 200 jasad,” kata juru bicara Pertahanan Sipil Haza, Mahmud Bassal.

“Beberapa jasad yang ditemukan sudah membusuk. Kami sulit mengidentifikasi mereka tapi kami terus berupaya,” lanjut dia.

Bassal menuntut agar penyelidikan internasional dilakukan untuk mengadili Israel terkait kejahatan terhadap warga sipil terutama anak-anak dan perempuan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us