Malaysia Dilanda Panic Buying Air Mineral
Jakarta, IDN Times - Malaysia dilanda panic buying air mineral. Setidaknya, sekitar 1 juta warga di Penang dan Kedahan berlomba-lomba membeli air mineral sebanyak-banyaknya dari toko dan supermarket terdekat.
Dilansir dari The Star, Sabtu (20/5/2023), fenomena panic buying ini disebabkan adanya kekeringan bendungan dan sistem distribusi air yang tidak tepat.
Sejumlah video di media sosial menunjukkan bahwa masyarakat di dua wilayah tersebut menyerbu supermarket serta mengantre hingga berjam-jam lamanya.
1. Pasokan air kini sudah pulih
Namun, Malaysia menegaskan kini pasokan air telah kembali seperti sediakala. Panic buying diakui memang terjadi pada 16 Mei 2023 lalu.
Meski demikian, kekurangan air tersebut membuat banyak restoran memutuskan tutup sementara karena tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air.
Setelah diselidiki, volume air di beberapa bendungan di Penang memang tidak teraliri air dari Sungai Muda secara maksimal.
2. Turun hingga 5 persen

Sementara itu, Bendungan Mengkuang yang ukurannya cukup besar dilaporkan volume airnya turun hingga 5 persen. Hal yang sama terjadi pada Bendungan Ayer Itam dan Bendungan Teluk Bahang.
Warga Penang bahkan sempat diimbau untuk menghemat air karena kondisi sejumlah bendungan yang tidak teraliri air dengan maksimal tersebut.
Penggunaan air harian di Penang bahkan dilaporkan melonjak hingga di atas 300 liter dibandingkan tahun lalu dan merupakan yang tertinggi di Malaysia.
3. Ada sensor yang menyala hingga gerbang bendungan terbuka
Selain itu, ada juga dugaan bahwa sensor gerbang bendungan di Sungai Muda menyala hingga gerbang tersebut terbuka. Namun hal ini dibantah oleh pemerintah wilayah Penang.
Saat ini, pemerintah federal diminta untuk membantu terkait skema transfer air dari Sungai Perak untuk wilayah Perak dan Penang.