Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Maroko Kecam Serangan Israel di Al-Aqsa, Sebut Itu Rusak Upaya Damai

Bendera Maroko (Pixabay.com/Moiztigmi)
Bendera Maroko (Pixabay.com/Moiztigmi)

Jakarta, IDN Times - Maroko pada Sabtu (16/4/2022) mengutuk serangan Israel di masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Negara itu mengatakan, eskalasi tersebut dapat merusak upaya perdamaian.

"Serangan terang-terangan dan provokasi sistematis selama bulan suci Ramadan ... akan memicu kebencian dan ekstremisme dan merusak peluang untuk menghidupkan kembali proses perdamaian di kawasan itu," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Maroko dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.

1. Maroko minta PBB turun tangan

Logo PBB di markas besarnya di kota New York (instagram.com/unitednations)
Logo PBB di markas besarnya di kota New York (instagram.com/unitednations)

Lebih lanjut, Kemlu Maroko mengundang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional untuk turun tangan. Negara itu mendesak agar kekerasan terhadap warga Palestina dan tempat sucinya segera diakhiri.

Kecaman itu juga telah dilaporkan langsung ke otoritas dan perwakilan Israel di Rabat, di bawah instruksi Raja Mohamed VI, dilansir Morocco World News.

2. Serangan di Al-Aqsa

Kawasan masjid Al-Aqsa (pixabay.com/reijotelaranta)
Kawasan masjid Al-Aqsa (pixabay.com/reijotelaranta)

Pasukan Israel menyerbu masjid Al-Aqsa selama salat subuh pada Jumat (15/4/2022) menggunakan gas air mata dan peluru karet. Menurut warga Palestina, serangan itu tidak beralasan.

Serangan itu menyebabkan lebih dari 150 orang terluka dan ratusan lainnya ditangkap oleh petugas Israel. Beberapa negara Arab dan organisasi regional mengutuk serangan tersebut.

“Sekitar 50 ribu jemaah melakukan salat Jumat kedua Ramadan di Al Aqsa, terlepas dari serangan buruk pendudukan Israel,” cuit Saad Eddine El Othmani, Mantan perdana menteri Maroko.

Maroko, yang rajanya memimpin Komite Al Quds di Organisasi Kerjasama Islam (OKI), telah menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel pada Desember 2020.

3. Israel akan gunakan kekerasan jika situasi memburuk

Pihak keamanan Israel (twitter.com/Electronic Intifada)
Pihak keamanan Israel (twitter.com/Electronic Intifada)

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, turut berkomentar atas kasus tersebut. Menurutnya, penggunaan kekerasan oleh Israel di Al Aqsa tidak dapat dibiarkan begitu saja.

Sementara itu, perdana menteri Israel Naftali Bennett mengatakan pihaknya berusaha memulihkan ketenangan di Yerusalem dan seluruh Israel. Namun, akan menggunakan kekerasan jika situasinya memburuk.

"Kami sedang mempersiapkan skenario apa pun dan pasukan keamanan siap untuk tugas apa pun," kata Bennett, dilansir Al Jazeera.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us