Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mauritania Berhasil Selamatkan Lebih dari 70 Migran Ilegal di Laut

ilustrasi kamp migran (unsplash.com/jricard)
ilustrasi kamp migran (unsplash.com/jricard)
Intinya sih...
  • Kementerian Perikanan Mauritania menyelamatkan 75 migran ilegal terdampar di laut setelah kapal kayu mereka mati, diduga jumlah penumpang lebih dari 100 orang.
  • Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez perkuat hubungan dengan Mauritania untuk cegah migran ilegal, mengirim penasehat ekonomi dan sumbangan 200 juta euro.
  • Mauritania kewalahan dalam mengadang banyaknya kapal boat yang berangkat ke Spanyol, langkah Spanyol bertujuan mengurangi migrasi ilegal dan melawan terorisme di Afrika Barat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perikanan Mauritania berhasil menyelamatkan 75 migran ilegal yang terlantar pada Senin (28/7/2025). Mereka terjebak di tengah laut setelah mesin kapal yang ditumpanginya mati. 

Kapal kayu tersebut diketahui berangkat dari pesisir Kamsar, Guinea pada 15 Juli untuk melintasi rute migrasi Atlantik. Puluhan migran itu berasal dari berbagai negara Afrika Barat, seperti Guinea, Senegal, dan Gambia.  Pada awal Juli, militer Senegal mengumumkan berhasil mengadang 201 migran ilegal yang hendak menuju ke Eropa. Mereka ditangkap saat berada di kawasan Delta Saloum. 

1. Diduga jumlah penumpang kapal lebih dari 100 orang

Otoritas Mauritania menerima kabar dari Gambia bahwa kapal kayu tersebut diperkirakan mengangkut lebih dari 100 migran. Mesin kapal tersebut diduga mati sehingga terombang-ambing selama 2 hari. 

“Mesin kapal itu mati di tengah laut lepas dan tak lama lagi akan tenggelam. Kemungkinan banyak penumpang yang panik berenang di laut dan terseret ombak dalam 2 hari terakhir,” ungkapnya, dikutip News Central Africa

Setelah diketahui keberadaannya, kapal yang berada di dekat lokasi langsung ditugaskan untuk menolong. Puluhan migran tersebut sudah diserahkan kepada petugas Penjaga Pantai Mauritania. 

2. Spanyol perkuat hubungan dengan Mauritania untuk cegah migran ilegal

Pada pertengahan Juli, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menerangkan bahwa migrasi dari Afrika adalah masalah vital bagi progres ekonomi Spanyol. 

“Uni Eropa (UE) paham peran vital Mauritania di kawasan Afrika Barat. Spanyol tentu akan memastikan bahwa hubungan dengan Mauritania berjalan dengan baik dan sesuai dengan ekspektasi,” terangnya, dikutip Africa News

Selama ini Mauritania kewalahan dalam mengadang banyaknya kapal boat yang berangkat dari pesisir negaranya menuju ke Kepulauan Canaria di Spanyol. Pada 2023, sebanyak lebih dari 25 ribu migran yang tiba di wilayah terluar Spanyol tersebut. 

3. Spanyol tugaskan penasehat ekonomi di Mauritania

Sanchez mengatakan akan mengirim perwakilan khusus ekonomi dan perdagangan di Kantor Kedutaan Besar Spanyol di Mauritania mulai 1 September.  Pemimpin sayap kiri itu mengatakan bahwa Spanyol akan mendorong perdagangan dan investasi di Mauritania. Langkah ini bertujuan mengurangi migrasi ilegal, melawan terorisme dan jaringan kriminal transnasional di Afrika Barat, dilansir EFE.

Selain itu, Spanyol menjanjikan sumbangan sebesar 200 juta euro (Rp3,8 triliun) untuk mendorong investasi swasta di Mauritania. Dana itu akan digunakan membiayai proyek energi hijau dan kelayakan studi operasional perusahaan Spanyol di Mauritania. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us