Menlu China Kritik AUKUS: Pasifik Bukan Arena Saing

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengkritik AUKUS, kemitraan pertahanan trilateral antara Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia. Menurutnya, wilayah Pasifik tidak seharusnya jadi arena kompetisi kekuatan besar.
Wang Yi mengutarakan hal tersebut kala mengunjungi Papua Nugini dan bertemu dengan Menlu Justin Tkatchenko. Sebelumnya, Wang telah mengunjungi Indonesia. Dari Papua Nugini, Wang Yi melanjutkan kunjungannya ke Kamboja.
“Wilayah Pasifik seharusnya tidak jadi arena bermain para kekuatan besar. Apalgi jika ada pengembangan kapal selam nuklir di wilayah tersebut,” kata Wang Yi, dikutip dari ABC, Senin (22/4/2024).
Menurut Wang, kerja sama tersebut melanggar Perjanjian Rarotonga, Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan pada 1985.
1. China komitmen dengan kerja sama Selatan-Selatan
Wang Yi juga menegaskan China terus berkomitmen dengan kerja sama Selatan-Selatan berdasarkan solidaritas antarnegara berkembang.
Beijing kini juga tengah memperkuat hubungannya dengan negara-negara kepulauan Pasifik untuk mengimbangi kerja sama AUKUS tersebut.
2. AUKUS standar ganda

Sebelumnya, China juga pernah menyebut bahwa perjanjian AUKUS merupakan perjanjian standar ganda.
Misi China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) mengkritik keras kesepakatan AUKUS antara AS, Australia, dan Inggris.
“Ini adalah tindakan terang-terangan yang merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan,” sebut perwakilan itu, tahun lalu.
AUKUS ini disepakati pada September 2021 dan disebut untuk menangkal pengaruh China di kawasan Indo Pasifik. Perjanjian ini dianggap bisa meningkatkan ketegangan di kawasan.
3. AUKUS juga langgar NPT
Selain itu, Misi China untuk PBB ini juga menyebut bahwa perjanjian AUKUS melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir atau NPT.
“Perjanjian standar ganda ini akan merusak otoritas dan kefektifan sistem nonproliferasi internasional,” sambung perwakilan tersebut.
Dalam pernyataan bersama yang diumumkan tahun lalu bersama AS dan Inggris, Australia akan membeli tiga kapal selam nuklir AS. Australia juga masih memiliki opsi lain untuk membeli dua kapal selam tenaga nuklir lagi usai kesepakatan awal.