Menlu Retno ke PBB, Suarakan soal Kondisi Palestina

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi tiba di New York, Amerika Serikat (AS) hari ini, untuk menghadiri debat terbuka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal situasi di Timur Tengah, khususnya kondisi Palestina.
"Selain berbicara di pertemuan mengenai Palestina di Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, saya juga akan bicara di Debat Terbuka DK PBB soal isu perempuan, perdamaian dan keamanan serta melakukan pertemuan dengan berbagai menteri luar negeri negara sahabat yang hadir di New York," tulis Retno di akun Instagram @retno_marsudi, Selasa (24/10/2023).
1. 10 WNI di Gaza belum bisa dievakuasi karena situasi memanas

Sebelumnya, Retno sempat mengatakan bahwa 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Jalur Gaza sampai saat ini belum bisa dievakuasi.
“Upaya Indonesia untuk evakuasi WNI dari wilayah konflik tersebut sampai sekarang belum berhasil karena situasi yang sulit,” kata Retno dalam keterangannya, pekan lalu.
Tetapi, Retno menegaskan upaya evakuasi WNI dari Gaza dilakukan setiap hari.
2. Hubungi sejumlah pihak untuk membantu evakuasi WNI

Selain itu, Retno juga mengaku telah menghubungi sejumlah pihak untuk membantu kelancaran evakuasi dari titik konflik saat ini.
“Saya juga terus lakukan komunikasi dengan Palang Merah Indonesia (ICRC) dan berbagai pihak yang dapat membantu dilakukannya evakuasi dengan selamat. Komunikasi kembali dengan Presiden ICRC saya lakukan lagi sebelum saya tiba di Jeddah (untuk rapat menlu OKI),” ucap Retno lagi.
3. Ini sebaran WNI di wilayah konflik Palestina dan Israel

Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, memaparkan data tentang keberadaan WNI yang ada di wilayah konflik Palestina dan Israel.
“Total ada 143 WNI di wilayah konflik Palestina dan Israel. Adapun sebarannya yaitu 10 WNI di Gaza, 39 WNI di Tepi Barat, 94 WNI di Sapir (Israel),” kata Judha, dalam jumpa pers pekan lalu.
Sementara itu, sebaran WNI di wilayah Tepi Barat adalah 2 orang di Beer Sheba, 9 orang di Yerusalem, 2 orang di Nahariya, 13 orang di Tel Aviv, dan ada 13 orang di daerah lain.