Menlu RI: Masalah Palestina Bukan Hanya Politik tapi juga Kemanusiaan

- Dalam forum itu, Prabowo mengapresiasi langkah sejumlah negara yang baru-baru ini mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
- Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania, Abdullah II, membahas solusi dua negara dan isu-isu terkait krisis Gaza. Prabowo juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
- Indonesia siap berperan dalam menjaga perdamaian jika tercapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Indonesia akan memberikan dukungan, termasuk dalam konteks menghidupkan pas
New York, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, memaparkan sejumlah poin utama dari pidato Presiden Prabowo Subianto, saat berbicara di dalam pidatonya di High Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two State Solution yang digelar bersama oleh Prancis dan Arab Saudi di New York.
Menurut Sugiono, Presiden Prabowo menyoroti secara khusus krisis kemanusiaan di Gaza. Dia menyampaikan keprihatinan mendalam atas jatuhnya ribuan korban jiwa, ancaman kelaparan, serta penderitaan warga sipil akibat konflik yang berkepanjangan.
"Apa yang terjadi di Palestina dan Gaza bukan semata-mata masalah politik, tetapi juga masalah kemanusiaan yang sangat mendasar. Situasi ini menggugah rasa kemanusiaan kita, di manapun kita berada," kata Sugiono, menjelaskan isi pidato Presiden, saat melakukan jumpa pers dengan media, di New York pada Senin (22/9/2025).
1. Apresiasi negara-negara yang akui Palestina

Dalam forum itu, Prabowo juga mengapresiasi langkah sejumlah negara yang baru-baru ini mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Beberapa di antaranya adalah Inggris, Australia, Portugal, Kanada, dan Prancis.
"Bapak Presiden menyampaikan, negara-negara tersebut berada di jalan yang benar dalam sejarah. Pengakuan itu merupakan langkah yang benar dan membuka jalan konkret menuju solusi dua negara," ujar Sugiono.
2. Pertemuan dengan Raja Yordania dan Sekjen PBB

Selain menyampaikan pidato, Prabowo juga melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania, Abdullah II. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas solusi dua negara dan isu-isu terkait krisis Gaza. Sugiono menyebut pandangan yang disampaikan Raja Abdullah sejalan dengan isi pidato Presiden Prabowo.
Prabowo juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Dalam pertemuan itu, Indonesia menegaskan kembali komitmennya pada sistem multilateral.
"Presiden menyampaikan dukungan penuh terhadap PBB sebagai organisasi yang harus terus diperkuat untuk menjaga perdamaian dunia," kata Sugiono.
3. Indonesia siap kirim pasukan perdamaian PBB

Lebih lanjut, Sugiono menyampaikan Indonesia juga siap berperan dalam menjaga perdamaian jika tercapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
"Indonesia siap memberikan dukungan, termasuk dalam konteks menghidupkan pasukan perdamaian di sana. Kita akan lihat perkembangan beberapa waktu ke depan selepas konferensi ini," ujar Sugiono.
Sugiono juga menyatakan, Presiden Prabowo juga dijadwalkan menyampaikan Pernyataan Nasional dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB pada Rabu (24/9/2025).