Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meta Harus Bayar Rp406 Miliar gegara Tanggukan Akun Donald Trump

ilustrasi logo perusahaan Meta. (Unsplash.com/Dima Solomin)
ilustrasi logo perusahaan Meta. (Unsplash.com/Dima Solomin)
Intinya sih...
  • Meta setuju membayar Donald Trump 25 juta dolar setelah akunnya ditangguhkan pascaserangan Capitol.
  • 22 juta dolar akan digunakan untuk perpustakaan kepresidenan Trump, sisanya untuk biaya hukum.
  • Penyelesaian gugatan hukum dimulai setelah pertemuan Zuckerberg dengan Trump di Mar-a-Lago, Florida.

Jakarta, IDN Times - Perusahaan induk Facebook, Meta, setuju untuk membayar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, senilai 25 juta dolar (Rp406 miliar). Ini karena akun Trump ditangguhkan usai serangan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Pada Rabu (29/1/2025), Meta menyatakan setuju membayarnya. Dari jumlah dana tersebut, 22 juta dolar (Rp357 miliar) akan digunakan untuk mendanai perpustakaan kepresidenan Trump dan sisanya digunakan untuk biaya hukum dan gugatan lainnya.

1. Juru bicara Meta mengonfirmasi

ilustrasi (Unsplash.com/Dima Solomin)
ilustrasi (Unsplash.com/Dima Solomin)

Meta mengajukan pemberitahuan penyelesaian gugatan hukum di pengadilan federal di San Fransisco. Gugatan itu telah berlangsung selama empat tahun.

Dilansir NBC, juru bicara Meta, Andy Stone, mengonfirmasi ketentuan tersebut. Namun penyelesaian ini tidak mengharuskan Meta untuk mengakui kesalahannya. Meta adalah perusahaan besar kedua yang menyelesaikan pembayaran gugatan hukum Trump sejak ia memenangkan masa jabatan kedua sebagai Presiden AS.

Pada Desember lalu, media ABC akan membayar 15 juta dolar (Rp243 miliar) untuk menyelesaikan sengkata di mana Trump menuduh pembawa acara George Stephanopoulos mencemarkan nama baiknya

2. Tidak sah membungkam sudut pandang konservatif

Perseteruan Trump dengan Meta bermula pada 2021. Pidato Trump yang menyatakan bahwa kekalahannya disebabkan kecurangana, diklaim telah memicu pemberontakan. Penyensoran kemudian dilakukan dan Facebook menjatuhkan hukuman maksimal, menutup akun Trump.

Dilansir Al Jazeera, Trump mengatakan bahwa dia telah disensor secara salah. Dia lalu mengajukan tuntutan hukum terhadap Twitter, Facebook, Google dan para eksekutifnya pada Juli 2021. Trump menuduh bahwa mereka tidak sah membungkam sudut pandang konservatif.

Secara berangsur, Facebook yang tadinya memberi hukuman maksimal, kemudian menurunkan masa penangguhan jadi dua tahun. Pada 2023, perusahaan mengembalikan akses Trump ke platform tersebut.

Bos Meta, Mark Zuckerberg, sepertinya berhasil menarik perhatian Trump. Dia menjadi salah satu tamu yang dapat tempat duduk utama saat Trump dilantik. Meta sendiri juga menunjuk tokoh terkemuka Partai Republik Joel Kaplan sebagai kepala urusan global dan memilih Dana White, teman dekat Trump, ke dalam jajaran dewannya.

3. Zuckerberg melawat ke kediaman Trump

Terkait penyelesaian atas gugatan hukum itu, disebut dimulai pada November 2024. Ini ketika Zuckerberg makan malam dengan Trump di Mar-a-Lago, Florida.

Dilansir The Guardian, dalam kesempatan tersebut, Trump mengatakan bahwa gugatan hukum itu harus diselesaikan. Zuckerberg kemudian kembali ke Mar-a-Lago pada awal Januari untuk mediasi selama sehari.

Usai dari Florida itu, Zuckerberg membuat pengumuman publik yang mengejutkan. Dia mengatakan Meta mencabut pembatasan pada platormnya dan mengizinkan lebih banyak konten politik. Dia juga mengatakan bahwa terlalu banyak penyensoran daring.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us