Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Misa Perdana, Paus Leo XIV Bahas soal Iman di Era Modern

Paus Leo XIV tampil perdana di hadapan publik. (X.com/Vatican Media)
Intinya sih...
  • Paus Leo XIV memimpin misa pertamanya setelah terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik.
  • Leo XIV menyesalkan bahwa iman kepada Tuhan dianggap "tidak masuk akal" dalam banyak situasi kehidupan modern.
  • Paus menyebut kurangnya iman berujung tragedi seperti hilangnya makna hidup, pelanggaran martabat pribadi, dan krisis keluarga.

Jakarta, IDN Times - Paus Leo XIV memimpin misa pertamanya sebagai Paus pada Jumat (9/5/2025), sehari setelah terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik melalui conclave (konklaf) kepausan. Dalam homilinya, Leo XIV menyesalkan kenyataan bahwa beriman kepada Tuhan dianggap “tidak masuk akal” dalam banyak situasi.

"Bahkan saat ini ada banyak situasi di mana iman Kristen dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, bagi orang-orang yang lemah dan tidak cerdas," kata Paus berkewarganegaraan Amerika Serikat-Peru itu, dilansir ANTARA dari ANSA.

Paus berusia 69 tahun itu merayakan misa di Kapel Sistina, Vatikan, bersama pada kardinal. Baik 133 kardinal elektor yang berpartisipasi dalam konklaf maupun kardinal, maupun berusia di atas 80 tahun dan tidak memenuhi syarat untuk ikut dalam pemungutan suara, hadir dalam misa tersebut.

1. Situasi di mana iman dianggap tidak masuk akal

https://www.instagram.com/vaticannews/

Paus Leo pun menyebut situasi yang bertentangan dengan iman itu ialah situasi di mana jaminan lain, seperti teknologi, uang, kesuksesan, kekuasaan, kesenangan, lebih diutamakan.

"Ini adalah lingkungan di mana tidak mudah untuk bersaksi dan mewartakan Injil dan di mana orang-orang percaya diejek, ditentang, dihina, atau, paling banter, ditoleransi dan dikasihani,” tambahnya.

2. Kurangnya iman sering kali berujung tragedi

Infografis profil Paus Leo XIV. (IDN Times)

Paus Leo pun menyebut kurangnya iman sering kali berujung tragedi seperti hilangnya makna hidup, dilupakannya belas kasihan, pelanggaran martabat pribadi dalam bentuk yang paling dramatis, krisis keluarga.

"Dan banyak luka lain yang diderita masyarakat kita." "Namun, justru karena alasan ini, di sinilah misi sangat dibutuhkan,” kata Paus Leo XIV.

3. Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 dengan nama Leo XIV

Paus Leo XIV. (X.com/Vatican Media)

Pada Kamis (8/5/2025), Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik, sekaligus Kepala Negara Takhta Suci Vatikan dan Uskup Roma. Berasal dari Chicago, AS dan lama bertugas di Peru, ia memilih nama Leo XIV untuk masa kepausannya. Ia merupakan Paus pertama dari AS sekaligus Paus pertama dari Ordo Agustinian (OSA).

Sebelumnya ia menjabat sebagai prefek (kepala) Dikasteri untuk Para Uskup, yang merupakan departemen dalam kuria Roma yang bertugas untuk menyeleksi, mengangkat, dan mengawasi para uskup Katolik. Prevost dilantik sebagai kardinal oleh mendiang Paus Fransiskus pada September 2023. Ia dianggap akan melanjutkan reformasi yang diinisiasi Fransiskus untuk Gereja Katolik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us