Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Moldova Klaim Rusia Kirim Pemilih Luar Negeri untuk Ikuti Pilpres

Bendera Moldova. (x.com/EUinMoldova)

Jakarta, IDN Times - Polisi Moldova, pada Minggu (3/11/2024), menemukan kasus pengiriman pemilih untuk mengikuti pilpres putaran kedua di sejumlah tempat pemungutan suara di luar negeri. Aksi ini diduga dilakukan Moskow untuk memenangkan calon presiden pro-Rusia, Alexandr Stoianoglo. 

Sebelumnya, pemerintah Moldova sudah menemukan kasus ancaman pembunuhan kepada warga yang akan memilih calon presiden petahana, Maia Sandu lewat pesan singkat. Selain itu, terdapat pesan untuk memberikan imbalan jika bersedia memilih calon tertentu. 

1. Pemilih dari Rusia ikuti pilpres Moldova di Belarus, Azerbaijan, dan Turki

Polisi Moldova mengatakan, terdapat bukti peningkatan penumpang pada maskapai penerbangan dari Rusia menjelang pilpres putaran kedua. Pemilih itu diduga diterbangkan dari Rusia ke untuk memilih di Belarus, Azerbaijan, dan Turki. 

Mendengar kasus ini, pemerintah mendesak warga untuk melaporkan jika melihat sendiri pelanggaran dalam proses pemilu. Chisinau menyebut laporan warga sangat penting untuk melindungi integritas proses pemilu dan memastikan warga dapat memilih dengan bebas, tanpa adanya tekanan. 

Melansir dari Reuters, pejabat di Moldova mengungkapkan bahwa Rusia berencana melakukan intervensi di tempat pemungutan suara di beberapa negara Barat, seperti Italia, Prancis, Jerman, Spanyol, Kanada, Rumania, Amerika Serikat (AS), dan Inggris. 

Moskow dituding berniat mengganggu jalannya pemungutan suara dengan berbagai cara, termasuk dengan menyebarkan hoaks soal pemboman. 

2. Rusia disebut dorong warga Transnistria ikut pilpres Moldova

Penasehat Keamanan Nasional Moldova, Stanislav Secrieru, mengatakan bahwa terdapat intervensi besar-besaran dari Rusia di pilpres putaran kedua. Rusia diduga sengaja menggerakkan warga Transnistria untuk ikut dalam pilpres. 

Secrieru mengungkapkan terdapat pengiriman massa dari Transnistria ke Moldova. Bahkan, ia menunjukkan adanya antrean kendaraan di untuk menyeberangi jembatan Sungai Dniester yang menghubungkan Ribnita dan Rezina. 

"Sejumlah kebijakan dari otoritas terkait sudah diterapkan untuk memastikan keamanan dan kelancaran pilpres putaran kedua di Moldova," ungkap Secrieru, dikutip Ukrainska Pravda.

Tak hanya itu, Badan Keamanan Siber Moldova mengungkapkan adanya serangan siber DDoS di laman milik Komisi Pemilihan Pusat pada Minggu pagi. Serangan itu mengakibatkan laman untuk melihat hasil perolehan suara tidak dapat dibuka sementara waktu. 

3. Sandu klaim kemenangan dalam pilpres putaran kedua

Presiden Maia Sandu mengklaim kemenangannya pada pilpres putaran kedua di Moldova pada Minggu petang. Ia memperoleh suara 54,35 persen dengan perhitungan suara yang sudah mencapai 98 persen dan unggul dibanding lawannya, Stioanoglo dengan 45 persen suara. 

"Moldova, Anda kembali pada jalur kemenangan! Ini adalah pilihan kami untuk sebuah masa depan yang penuh harga diri dan tidak ada yang kalah. Saya sudah mendengar suara Anda, pendukung Stoianoglu. Saya berkomitmen menjadi presiden bagi seluruh rakyat Moldova," tutur Sandu. 

Menariknya, hasil perhitungan suara di dalam negeri menunjukkan Sandu kalah dari Stoianoglu dnegan marjin tipis, 48,8 persen berbanding 51,2 persen. Namun, Sandu akhirnya berhasil unggul melalui suara diaspora Moldova di luar negeri. 

Sementara itu, Stoianoglu selama ini mengampanyekan keseimbangan dan netralitas Moldova. Ia mengaku mendukung integrasi Uni Eropa, tapi ia juga menginginkan hubungan baik dengan Rusia sebagai kepentingan nasional. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us