Myanmar Bakal Deportasi 10.000 Pekerja Online Scam

Jakarta, IDN Times - Milisi etnis Myanmar mengatakan, mereka mempersiapkan untuk mendeportasi 10 ribu orang yang terkait dengan penipuan online di wilayah yang mereka kuasai ke Thailand. Langkah ini adalah bagian dari tindakan keras terhadap tempat-tempat terlarang tersebut.
Tempat-tempat penipuan telah menjamur di wilayah perbatasan Myanmar, dan dikelola orang asing yang sering diperdagangkan dan dipaksa bekerja. Mereka menipu orang-orang di seluruh dunia dalam industri, yang menurut para analis, bernilai miliaran dolar.
"Kami telah mengumumkan untuk menyingkirkan semua penipuan dari tanah kami. Kami sekarang sedang melaksanakannya. Kami telah membuat daftar dan siap untuk memindahkan sekitar 10 ribu orang (ke Thailand)," kata juru bicara Pasukan Penjaga Perbatasan Karen (BGF) Mayor Naing Maung Zaw, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (18/2/2025).
1. Sebanyak 500 orang akan dideportasi ke Thailand tiap hari

Deportasi akan dilakukan dalam kelompok yang terdiri dari 500 orang per hari. BGF telah mengirim 61 orang menyeberangi jembatan perbatasan ke Thailand, dan bersiap menyerahkan sekitar 500 orang dari berbagai negara setiap hari.
Satuan tugas militer yang bertanggung jawab atas keamanan perbatasan di Provinsi Tak, Thailand, telah berkoordinasi dengan para pemimpin BGF untuk menerima 7 ribu pekerja dari tempat-tempat penipuan.
2. Demi mengurangi kasus online scam

Tentara BGF berpatroli di tempat kerja di Shwe Kokko di kotapraja Myawaddy di timur Myanmar, sebagai bagian dari tindakan keras terhadap dugaan perdagangan manusia.
Shwe Kokko, tempat penipuan yang terletak di daerah di bawah kendali BGF di negara bagian Karen, adalah kota yang dibangun yang menonjol di antara ladang pertanian di sekitarnya.
Tempat penipuan online sering kali memikat orang-orang dari seluruh dunia, dengan janji pekerjaan bergaji tinggi. Setelah korban terkena rayuan, kemudian mereka disandera dan dipaksa melakukan penipuan daring atau menghadapi hukuman berat.
Pihak berwenang dan kelompok milisi di Myanmar dan Thailand telah melakukan penggerebekan di pusat-pusat tersebut, yang juga dikaitkan dengan penyelundupan narkoba dan perjudian, sebelum melepaskan dan memulangkan orang asing yang ada di dalamnya.
3. Kasus kejahatan penipuan online makin marak

Thailand mendeportasi 10 warga negara Tiongkok yang terkait dengan dugaan penculikan seorang aktor yang diselamatkan dari pusat penipuan dunia maya di Myanmar.
Para tersangka merupakan bagian dari geng yang beroperasi di Myawaddy, sebelah selatan Shwe Kokko, dan diduga terlibat dalam penipuan terhadap warga negara Tiongkok, menurut pernyataan polisi.
Karena kasus ini semakin marak, maka operasi penyelamatan juga gencar dilakukan. Lebih dari 250 warga negara asing dari berbagai negara juga diselamatkan dari pusat penipuan daring di Kyauk Khet, 50 km sebelah selatan Shwe Kokko, dan diserahkan ke Thailand pada Rabu pekan lalu.
Mayjen BGF Saw Chit Thu merilis pernyataan bahwa milisi tersebut mengidentifikasi, menangkap, dan menekan para pedagang manusia serta penipu yang beroperasi secara ilegal dalam proyek-proyek investasi di wilayah mereka.