Nasihat Uni Eropa: Jangan Kasih Kendur Dukungan ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Kepala diplomat Uni Eropa (UE) Josep Borrell, memperingatkan para Menteri Luar Negeri dan Pertahanan blok tersebut agar tak mengendurkan bantuan untuk Ukraina.
Borel mengingatkan bantuan khususnya untuk meningkatkan kapasitas pertahanan udara Ukraina. Kiev telah mendesak rekan-rekan mereka tidak berpuas diri usai parlemen Amerika Serikat (AS) menyetujui bantuan militer senilai 61 miliar dolar (Rp989 triliun).
1. Melakukan apa pun untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina

Kiev mengatakan, pihaknya mulai kehabisan rudal pertahanan Patriot buatan AS, sebab Moskow mengintensifkan serangan terhadap infrastruktur dan kota.
"Kami telah meminta semua negara anggota untuk melakukan apa pun yang mereka bisa untuk meningkatkan kapasitas pertahanan udara Ukraina," kata Borrell dikutip dari The Guardian.
"Sebagai orang Eropa kita harus mengambil tindakan, kita tidak bisa bersantai, meskipun AS telah meloloskan paket bantuan tersebut," kata Baiba Braze, Menteri Luar Negeri Latvia.
Awal bulan ini, Jerman berjanji mengirim baterai Patriot ketiga ke Ukraina.
"Setiap tambahan sistem pertahanan udara menyelamatkan nyawa di Ukraina. Kami segera mengimbau semua orang untuk meninjau kembali pasokan mereka sekali lagi," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock.
2. Ukraina meminta bantuan tambahan sistem pertahanan udara
Dalam penjelasannya, Borrell mengatakan Rusia telah menyerang dengan berbagai senjata udara seperti rudal, drone dan bom berpemandu. Dalam empat bulan terakhir, Ukraina telah melaporkan 7 ribu serangan bom berpemandu, yang berarti 16 bom sehari.
"Angka tersebut benar-benar mengerikan. Di sisi lain, jelas bahwa Ukraina kekurangan senjata untuk membela diri. Dampaknya terhadap sistem kelistrikan Ukraina sangat tinggi," kata Borrell dikutip dari Euro News.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta setidaknya tujuh sistem Patriot lagi atau peralatan serupa untuk melindungi wilayah langitnya.
"Hal (serangan) ini hanya dapat dihentikan dengan pertahanan udara, dengan sistem spesifik seperti Patriot, IRIS-T, SAMP-T, NASAMS, sistem yang Anda miliki. Sistem tersebut dibutuhkan di Ukraina saat ini, diperlukan untuk menghentikan Vladimir Putin (yang) mengandalkan metode teroris," katanya.
3. Spanyol dan Yunani di bawah tekanan

Dua negara UE yang berada di bawah tekanan untuk mengirim sistem pertahanan Patriot ke Ukraina adalah Yunani dan Spanyol. Karena negara tersebut menghadapi paling sedikit risiko serangan.
Dilansir The Telegraph, Madrid memiliki Patriot yang ditempatkan di Turki sejak 2013 untuk melindungi serangan rudal dari Suriah. Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengatakan bakal membuat keputusan berdasarkan kekuatan yang dimilikinya untuk mendukung Ukraina.
Athena mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengirimkannya.
Kedua negara tersebut juga memiliki lusinan sistem S-300 era Uni Soviet yang dapat ditawarkan untuk mendukung Ukraina. Namun rincian tentang hal itu belum dijelaskan.