Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inggris Janjikan Bantuan Militer Terbesar untuk Ukraina Hadapi Rusia 

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak. (twitter.com/UK Prime Minister)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak, berjanji memberikan paket bantuan militer terbesar untuk Ukraina senilai lebih dari 500 juta poundsterling (sekitar Rp10 triliun). Bantuan ini bertujuan untuk membantu Ukraina menghadapi serangan Rusia yang diperkirakan akan semakin gencar dalam beberapa bulan ke depan.

Sunak mengumumkan rencana ini jelang kunjungannya ke Polandia dan Jerman guna membahas dukungan militer Eropa bagi Ukraina. PM Inggris itu memperingatkan bahwa ambisi Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak akan berhenti di perbatasan Polandia jika ia berhasil menaklukkan Ukraina.

"Melindungi Ukraina dari ambisi brutal Rusia penting bagi keamanan Eropa," tegasnya pada, Senin (22/4/2024), dilansir The Guardian.

1. Rincian bantuan militer untuk Ukraina

Bantuan senilai lebih dari Rp10 triliun yang dijanjikan Sunak meliputi peralatan militer untuk pertempuran di darat, laut, dan udara. Dilansir The Telegraph, paket bantuan ini termasuk lebih dari 1.600 rudal untuk serangan dan pertahanan udara, termasuk rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow yang terbukti mematikan bagi militer Rusia.

Tidak hanya itu, Inggris jug akan menyediakan 400 kendaraan militer, termasuk 160 kendaraan patroli lapis baja Husky dan 60 kapal penyerbu dan kapal penyelam. London juga akan mengirimkan hampir 4 juta amunisi senjata ringan, nyaris dua kali lipat dibandingkan kontribusinya sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Selain itu, Inggris juga akan memasok drone serang untuk membantu Ukraina. Pemerintah Inggris menyebut semua peralatan canggih ini diminta secara khusus oleh Kiev guna menghadapi tekanan di musim panas nanti.

2. Inggris janji terus jadi garda depan keamanan Eropa

Bantuan terbaru ini, jika terealisasi, akan menambah total bantuan militer Inggris untuk Ukraina menjadi lebih dari 3 miliar poundsterling (sekitar Rp60 triliun) di tahun fiskal ini.

"Inggris akan selalu memainkan peran di garis depan keamanan Eropa, mempertahankan kepentingan nasional kami dan berdiri bersama sekutu NATO kami," janji Sunak.

Melansir The Guardian, dalam kunjungannya ke Polandia, Sunak juga akan menawarkan penempatan skuadron jet tempur Inggris di negara itu tahun depan untuk melaksanakan patroli udara NATO. Saat ini, sekitar 400 pasukan Inggris sudah berbasis secara permanen di Polandia.

Sekitar 8.000 pasukan Inggris juga telah berpartisipasi dalam latihan NATO terbesar sejak Perang Dingin di negara Eropa Timur tersebut. Hal ini dinilai sebagai komitmen kuat Inggris dalam menjaga keamanan di kawasan.

3. AS luncurkan paket bantuan baru ke Ukraina

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan wakilnya, Kamala Haris. (twitter.com/President Biden)

Di tengah perang yang sedang berkecamuk, Ukraina mendapat angin segar setelah DPR AS akhirnya menyetujui paket bantuan militer senilai 61 miliar dolar AS (sekitar Rp990 triliun). Meski sempat tertunda selama berbulan-bulan, bantuan ini akan memperkuat pertahanan Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia.

Sayangnya, dukungan dari Uni Eropa belum sesolid bantuan AS. Para menteri luar negeri dan pertahanan Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan untuk mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina yang sangat dibutuhkan untuk menangkal serangan udara Rusia.

Hal serupa juga terjadi dengan Jerman. Kanselir Olaf Scholz menolak untuk mengirimkan rudal jelajah Taurus yang sebenarnya dapat memperkuat serangan balik Ukraina. Penolakan ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Presiden Ukraina sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us