Buntut Dokumen Rahasia, Biden Tunjuk Kepala Staf Baru di Gedung Putih

Joe Biden tunjuk Jeff Zients gantikan Ron Klain  

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden akan menunjuk Jeff Zients sebagai kepala staf berikutnya. Zients akan mengantikan Ron Klain yang berencana akan meninggalkan jabatannya dalam beberapa minggu yang akan datang.

Melansir NPR, Senin (23/1/2023), berita tentang pergantian kepala staf itu muncul pada akhir pekan ketiga di Januari ini, setelah pihak FBI berhasil melakukan pemeriksaan dan pengungkapan barang-barang pribadi biden dan menemukan banyak dokemen rahasia.

Zients sendiri merupakan mantan koordinator kebijakan COVID-19 yang direncanakan dilantik pada 7 Februari 2023 setelah pidato kenegaraan di Gedung Putih. 

Baca Juga: Penyidik Temukan 6 Dokumen Rahasia Lagi di Rumah Presiden AS  

1. Zients pernah menjabat di Gedung Putih pada masa pemerintahan Barack Obama

Dalam pemerintahan Biden, Zients merupakan pemimpin dalam Kebijakan tanggap COVID-19 AS hingga bulan April dan pada era pemerintahan Barack Obama, Zients memimpin Dewan Ekonomi Naional di Gedung Putih.

Sebelum menjabat sebagai pelayanan publik dalam pemerintahan Obama, Zients menjabat sebagai kepala Manajemen dan Anggaran Kantor, dia juga pernah diminta untuk memperbaiki sebuah situs web kesehatan pada 2013.

Kabar bahwa Biden telah menunjuk Zients untuk mengantikan Klain pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post. Kabar itu dikonformasi oleh sumber yang masih dirahasiakan karena pihak Gedung Putih belum memberi tanggapan tentang kepergian Klain yang akan datang.

Baca Juga: Sejumlah Dokumen Rahasia Ditemukan di Rumah Pribadi Joe Biden 

2. Kepala staf adalah salah satu posisi penting di Gedung Putih

Buntut Dokumen Rahasia, Biden Tunjuk Kepala Staf Baru di Gedung Putihilustrasi Gedung Putih.(unsplash.com/Kristina Volgenau)

Sejak Biden menjabat dua tahun yang lalu, ini menjadikan perubahan terbesar dalam lingkaran penasehatnya di Gedung Putih. Ini diklaim sangat kontras dengan pendahulunya, Donal Trump, di mana Trump melakukan pergantian kepala staf dengan cepat selama kepemimpinannya.

Melansir Reuters, di Gedung Putih posisi kepala staf merupakan salah satu posisi penting. Kepala staf merupakan pejabat politik senior yang bertangung jawab dalam mengarahkan agenda kebijakan presiden sekaligus memastikan dari pekerjaan anggota staf.

Pekerjaan itu memiliki tingkat kejenuhan yang tinggi karena dalam setiap harinya terdapat pekerjaan yang sangat panjang dan menumpuk. Tercatat dalam kepemimpinan Trump, telah melewati empat kali pergantian kepala staf dalam empat tahun.

Baca Juga: FBI: Ada Dokumen Soal Nuklir Negara Asing di Rumah Trump

3. Pergantian kepala staf bertepatan dengan keadaan krisis Biden

Buntut Dokumen Rahasia, Biden Tunjuk Kepala Staf Baru di Gedung PutihJoe Biden.(twitter.com/The White House)

Rencana kembalinya Zients dalam pemerintahan Gedung Putih bertepatan saat krisis yang terjadi pada Biden. Sementara itu, Biden tengah bersiap untuk mencari masa guna mempertahankan jabatannya pada pemilihan presiden pada 2024 nanti.

Melansir The Guardian, pada baru-baru ini Biden sedang berada dalam pengawasan atas dugaan penanganan dokumen fedaral yang tidak sesuai serta mendapat tekanan baru dari Partai Republik. Dalam keadaan seperti itu kepala staf baru harus meningkatkan pembelaan atas kemenangan Biden, serta besiap untuk mengawasi pemilihan ulang jika terjadi ketidaksesuaian dalam pemilihan umum 2024.

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya