AS Akan Kirim 33 Ribu Teknologi AI Drone ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - CEO Auterion, Lorenz Meier, mengumumkan rencana pengiriman 33 ribu teknologi artificial intelligence (AI) untuk drone militer ke Ukraina pada akhir 2025.
“Perusahaan kami akan mengirimkan 33 ribu teknologi AI untuk drone ke Ukraina pada akhir tahun ini. Pengiriman ini sesuai dengan kontrak baru dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon,” ungkapnya, dilansir Ukrainska Pravda, Senin (28/7/2025).
Selama ini, perangkat lunak buatan perusahaan asal AS dan Jerman itu sudah digunakan oleh drone militer Ukraina dalam melancarkan serangan di Rusia.
1. Kontrak pengadaan teknologi AI ke Ukraina mencapai Rp819 miliar
Meier mengatakan, kontrak antara Pentagon dengan Auterion ini sebagai bagian dari kesepakatan AS untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Kontrak baru ini nilainya mencapai 50 juta dolar AS (Rp819 miliar).
“Ini bukan bagian dari perjanjian besar antara Ukraina dan AS. Ini sebagai bagian dari pengakuan atas apa yang terjadi di Ukraina. Ini adalah cara untuk mendukung Ukraina sekaligus membangun teknologi yang diinginkan oleh negara-negara NATO,” terangnya.
Sementara, Auterion mengakui bahwa industri drone di Ukraina berkembang pesat di tengah perang. Perusahaannya ingin berkontribusi pada software yang belum dimiliki oleh Ukraina dalam pengembangan drone militer.
Kontrak ini meliputi pengiriman Skynode, komputer mini yang dilengkapi software, kamera, dan radio tersendiri. Teknologi ini akan mentransformasi drone manual menjadi perangkat perang baru berteknologi AI.
2. Ukraina akan produksi 1.000 teknologi anti-drone per hari

Pada Jumat (25/7/2025), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina akan meningkatkan produksi teknologi anti-drone untuk mengadang drone Rusia.
“Sudah dikonfirmasi terkait rencana untuk memproduksi 500-1.000 teknologi anti-drone setiap harinya. Namun, kami juga tidak bisa memungkiri sejumlah tantangan dalam proses produksi teknologi ini,” terangnya, dikutip DPA International.
Drone menjadi salah satu senjata krusial dan efektif dalam perang Rusia-Ukraina. Baik Rusia maupun Ukraina menggunakan drone secara besar-besaran untuk melancarkan serangan.
3. Zelenskyy berjanji akan lanjutkan serangan di dalam teritori Rusia
.jpg)
Menanggapi lanjutan serangan Rusia ke berbagai wilayah di Ukraina, Zelenskyy mengatakan bakal terus melancarkan serangan ke fasilitas militer di dalam teritori Rusia.
“Serangan semacam ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Drone jarak jauh Ukraina akan digunakan untuk merespons. Sejumlah perusahaan militer, logistik, dan lapangan udara Rusia akan menjadi target dan perang ini akan kembali memukul mereka,” tandasnya, dilansir RFE/RL.
Serangan Rusia ke Ukraina pada akhir pekan di Dnipropetrovsk dan Kharkiv telah mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas dan terluka. Namun, Moskow membantah telah melakukan serangan ke area permukiman warga di Ukraina.