Penjara Penuh, Finlandia Akan Kirim Napi ke Estonia

Jakarta, IDN Times - Menteri Hukum Finlandia Lenna Meri, pada Sabtu (12/7/2025), mengumumkan rencana untuk mengirim narapidana ke Estonia untuk mengatasi kurangnya daya tampung penjara di negaranya.
Finlandia berencana menyewa ruangan penjara di Estonia untuk narapidana asal negaranya. Ia masih meninjau apakah sistem sewa penjara ini diperbolehkan secara hukum.
“Ini adalah ide bagus dan harus menjadi bagian dari alat kami. Namun, kami tidak dapat memastikan tenggat waktu agar kebijakan ini dapat direalisasikan,” ujarnya.
1. Meniru langkah Swedia untuk mengirim napi ke Estonia
Meri mengungkapkan bahwa rencana ini muncul mengikuti langkah Swedia untuk mengirimkan narapidana ke Estonia dalam mengatasi kelebihan kapasitas penjara.
“Jika Swedia secara hukum berhasil menangani ini, mungkin kami juga memiliki opsi dan kami harus mengupayakan itu agar terwujud,” terangnya, dikutip ERR.
Ia menganjurkan agar Estonia bersedia menawarkan lebih ruangan penjara untuk disewakan. Ia pun menyebut harus ada pengecekan latar belakang narapidana sebelum diserahkan ke Estonia.
Sementara itu, Estonia memiliki tiga penjara di Tallinn, Jõhvi, dan Tartu. Namun, ketiganya memiliki cukup banyak ruangan kosong dan dilengkapi dengan fasilitas modern.
2. Beberapa negara NATO tertarik menyewa penjara di Estonia
Menteri Hukum dan Digital Estonia, Liisa-Ly Pakosta, mengatakan bahwa terdapat kemungkinan Estonia akan menyewakan ruangan penjara kepada negara lain.
“Ya, terdapat lebih dari satu negara anggota NATO yang tertarik dengan skema ini. Namun, saya lupa untuk menuliskan negara mana saja yang tertarik untuk mengirim narapidananya,” tutur Pakosta.
Ia menambahkan, rencana ini sesuai dengan kesepakatan dan perluasan kerja sama lebih dalam bidang keamanan antarnegara Eropa dan NATO.
Pakosta menyebut, Estonia berniat menyewakan ruangan penjara mengingat besarnya biaya pemeliharaan penjara. Ia menyebut, biaya perawatan penjara di Tartu yang kosong mencapai 12 juta euro (Rp227,4 miliar) per tahun.
3. Finlandia alami kelebihan kapasitas sejak 2024

Pada 2024, Kepala Otoritas Penjara Finlandia (Rise), Riitta Kari, mengumumkan kelebihan kapasitas penjara di negaranya. Bahkan, okupansi penjara di Finlandia kini sudah melebihi 100 persen dan terpaksa menempatkan satu ruangan untuk dua orang.
Kelebihan kapasitas penjara ini yang disebabkan oleh naiknya kasus kekerasan seksual. Terdapat 200 narapidana baru yang divonis hukuman penjara dalam setahun terakhir.
Selain itu, pemerintah Finlandia juga berencana meningkatkan lama hukuman bagi pelaku yang terbukti atas kasus kekerasan dan menjadi anggota geng kriminal. Nantinya, dibutuhkan setidaknya 350 ruangan untuk menampung narapidana.
Kari menambahkan, pembangunan penjara baru belum dapat dibangun tepat waktu untuk menampung narapidana baru sesuai dengan lama hukumannya.