Uni Eropa: Israel Telah Merusak Prinsip Kemanusiaan Selama Bertahun-tahun

Jakarta, IDN Times - Perwakilan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Kaja Kallas, menyebut Israel telah merusak prinsip kemanusiaan selama beberapa dekade.
“Pada Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan besar ke Israel. Sehingga Israel punya hak untuk mempertahankan diri. Namun, mereka telah melewati batas pertahanan diri,” tuturnya pada Rabu (18/6/2025), dikutip dari Politico.
Ia menyebut, membatasi akses bantuan makanan dan obat-obatan kepada warga Palestina di Gaza tidak akan membantu Israel dan melanggar prinsip kemanusiaan.
1. Bahas kemungkinan pemblokiran kesepakatan UE-Israel
Kallas mengatakan bahwa UE sedang mengulas kembali kemungkinan pemblokiran Kerja sama UE-Israel setelah adanya permintaan dari mayoritas negara Eropa.
“Setiap hari perang terus berlanjut dan kemanusiaan tidak dikesampingkan. Cukup sudah. Israel menggunakan pasukannya untuk menyerang infrastruktur sipil. Kami tidak dapat lagi menerima tingginya angka kematian di Gaza,” ungkapnya.
Ia menambahkan, beberapa anggota parlemen Eropa meminta untuk segera dijatuhkan sanksi kepada Israel. Namun, Kallas menyebut sanksi ini tidak dapat diterapkan dengan cepat karena harus mendapat persetujuan dari 27 negara anggota UE.
2. UE tolak rencana perubahan rezim Iran secara paksa
Kallas mengungkapkan bahwa Iran memang menjadi sumber instabilitas di Timur Tengah dan salah satu rezim paling represif di dunia.
“Iran memang jadi sumber instabilitas di Timur Tengah. Namun, diplomasi tetap menjadi cara terbaik untuk menyelesaikan masalah program nuklir Iran dalam jangka panjang,” terangnya, dikutip Euractiv.
Juru Bicara Luar Negeri Komisi Eropa, Anouar El Anouni, mengatakan bahwa UE tidak akan menyetujui rencana Israel untuk menggulingkan pemerintahan Iran secara paksa.
“Biar kami jelaskan, perubahan rezim Iran bukan bagian dari posisi yang disetujui UE. Diplomasi harus ditegakkan untuk mewujudkan keamanan jangka panjang, bukan lewat aksi militer,” tandasnya.
3. Prancis akan mengajak Eropa selesaikan konflik Iran-Israel

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berencana mengajak negara-negara Eropa untuk mendorong negosiasi dalam menyelesaikan konflik Iran-Israel.
“Kami telah mengutus Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot untuk mengajak negara-negara Eropa dalam mengusulkan negosiasi mengakhiri konflik Iran dan Israel,” ungkap Kantor Kepresidenan Prancis, dilansir France24.
Macron juga mendesak Israel untuk menghentikan aksinya dalam menargetkan serangan di teritori Iran yang tidak ada kaitannya dengan fasilitas nuklir dan rudal balistik.
“Kami khawatir eskalasi perang akibat tindakan Israel yang menyerang target non-militer dan fasilitas nuklir di Iran. Ini akan meningkatkan korban warga sipil di Iran maupun Israel,” tambahnya.