OpenAI Gandeng Laboratorium Nasional AS untuk Keamanan Nuklir

- OpenAI bekerja sama dengan Laboratorium Nasional AS dan Microsoft untuk mendukung penelitian ilmiah dan keamanan nuklir.
- Teknologi AI dari OpenAI akan digunakan untuk meningkatkan keamanan siber, melindungi jaringan listrik, serta mempercepat penelitian matematika dan fisika.
- OpenAI juga meluncurkan ChatGPT Gov, platform AI khusus untuk pemerintah AS, serta terlibat dalam proyek Stargate untuk pengembangan infrastruktur AI di AS.
Jakarta, IDN Times - OpenAI pada Kamis (30/1/2025), bermitra dengan Laboratorium Nasional Amerika Serikat untuk mendukung penelitian ilmiah dan keamanan nuklir. Dalam kerja sama ini, hingga 15 ribu ilmuwan akan mendapatkan akses ke model kecerdasan buatan (AI) terbaru OpenAI, o1 series.
Selain itu, OpenAI bekerja sama dengan Microsoft untuk menjalankan model AI di superkomputer Venado di Laboratorium Nasional Los Alamos. Venado, yang menggunakan teknologi dari Nvidia, akan membantu penelitian di berbagai bidang.
1. OpenAI akan digunakan untuk keamanan dan riset ilmiah
Teknologi AI dari OpenAI akan dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan siber, melindungi jaringan listrik, serta mempercepat penelitian matematika dan fisika. Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah mencegah risiko konflik nuklir dan mengamankan senjata serta material nuklir.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko perang nuklir dan memastikan keamanan bahan serta senjata nuklir di seluruh dunia,” tulis OpenAI dalam pernyataannya yang dikutip CNBC Internasional.
Beberapa peneliti OpenAI yang memiliki izin keamanan khusus juga akan terlibat dalam proyek ini.
2. Peluncuran ChatGPT Gov untuk pemerintah AS
Selain kerja sama dengan laboratorium nasional, OpenAI juga meluncurkan ChatGPT Gov, platform AI yang dirancang khusus untuk pemerintah AS. Platform ini diklaim lebih aman dibandingkan ChatGPT Enterprise karena memungkinkan instansi pemerintah memproses data sensitif dalam sistem tertutup.
Sejak awal 2024, lebih dari 90 ribu pegawai pemerintah federal, negara bagian, dan lokal telah menggunakan ChatGPT untuk menerjemahkan dokumen, menyusun kebijakan, menulis kode, dan mengembangkan aplikasi.
3. OpenAI perkuat hubungan dengan pemerintah AS
CEO OpenAI, Sam Altman, semakin aktif menjalin hubungan dengan pemerintahan AS. Ia menghadiri pelantikan Presiden Donald Trump dan menyumbangkan 1 juta dolar AS (sekitar Rp16,2 miliar) untuk acara tersebut.
Altman juga mengungkapkan pandangan barunya terhadap Trump.
“Mengamati Trump lebih dekat akhir-akhir ini benar-benar mengubah perspektif saya tentangnya,” tulisnya di X.
“Dia akan membawa dampak besar bagi negara dalam banyak hal,” lanjutnya.
Di waktu yang sama, OpenAI juga terlibat dalam proyek Stargate, sebuah investasi besar dalam pengembangan infrastruktur AI di AS. Sementara itu, perusahaan AI asal China, DeepSeek, mulai menarik perhatian dengan model AI yang diklaim lebih efisien dibandingkan teknologi AS.
Kemitraan ini menunjukkan peran semakin besar AI dalam sektor keamanan dan penelitian ilmiah. Dengan keterlibatan dalam proyek infrastruktur penting, OpenAI memperkuat posisinya dalam pengembangan teknologi strategis.
Di sisi lain, meningkatnya persaingan dengan perusahaan AI dari China menandakan pentingnya inovasi dan investasi berkelanjutan di bidang ini.