Palestina Kecam Serangan Israel di Rafah: Bukti Penargetan Warga Sipil

Jakarta, IDN Times – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina mengecam serangan Israel terhadap wilayah Rafah Gaza Selatan, Senin (12/2/2024). Dalam cuitannya di X, Kemlu menyatakan Israel telah melakukan pembantaian massal kepada para pengungsi.
“Israel secara resmi terus menargetkan warga sipil dan mengalihkan perang ke Rafah untuk mendorong penduduk mengungsi akibat pemboman,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera.
Kemlu juga menambahkan, pembantaian pendudukan baru-baru ini adalah bukti validitas peringatan internasional dan ketakutan tentang dampak buruk dari perluasan perang ke Rafah.
1. Tewaskan puluhan orang

Israel kini mulai memusatkan serangannya terhadap kota di selatan Gaza tersebut. Pasukan Israel bergerak dari Khan Younis.
Serangan Israel terbaru Rafah kini dikabarkan menewaskan 67 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara itu, puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Dalam operasi militer semalam, militer Israel mengatakan telah menyelamatkan dua tawanan yang diambil oleh Hamas. Para pejabat militer mengatakan para tawanan berada dalam kondisi baik.
2. Respons Hamas

Sementara itu, Hamas mengutuk serangan udara Israel terhadap Rafah. Kelompok ini mengatakan serangan tersebut mewakili perluasan ruang lingkup pembantaian yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.
“Serangan tentara pendudukan Nazi terhadap kota Rafah malam ini, yang sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 100 martir, dianggap sebagai kelanjutan dari perang genosida dan upaya pemindahan paksa yang dilakukan terhadap rakyat Palestina,” kata kelompok itu dalam siaran pers pada Senin, dilansir Middle East Eye.
Pada Minggu, dua anggota pasukan Israel tewas di Gaza Selatan. Kedunya diketahui berusia 21 tahun dari unit Magellan.
3. WHO perbarui seruan gencatan senjata

Sementara itu, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, kembali menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.
Berbicara di sela-sela KTT Pemerintah Dunia 2024 di Dubai, ia mengatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada Gaza sejauh ini dalam bentuk pasokan medis jumlahnya sangat sedikit.
“Jumlahnya setetes di lautan kebutuhan yang terus bertambah setiap hari,” ungkapnya.