Pangkalan Udara Suriah Diserang, Tujuh Tentara Iran Tewas

Sebuah serangan udara kembali terjadi di Suriah. Kali ini, serangan udara itu menyasar sebuah pangkalan udara yang mengakibatkan beberapa orang tewas, demikian diberitakan oleh kantor berita Tasnim seperti dilansir dari laman berita Reuters.
Serangan udara ini menyasar pangkalan udara Suriah yang berada di dekat provinsi Horms.
1. Pemerintah Suriah Dan Iran Menuduh Israel Sebagai Dalang Serangan Ini

Buntut dari terjadinya serangan yang menyasar pangkalan udara Tiyas atau T4 ini, Suriah dan Iran menuduh Israel sebagai dalang atas insiden ini.
Dikutip dari Reuters, serangan udara ini terjadi hanya berselang beberapa waktu paska Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai akan adanya risiko besar yang harus ditanggung akibat kemungkinan penggunaan gas beracun dalam serangan.
Israel sendiri tidak membantah dan juga tidak membenarkan atas tuduhan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Suriah dan Iran.
Terkait tuduhan penggunaan gas beracun dan senjata kimia, Pemerintah Suriah sepenuhnya telah membantah tuduhan penggunaan bahan-bahan tersebut.
"Pendirian Iran terkait dengan senjata kimia sudah sangat jelas. Dan kami mengutuk setiap penggunaan senjata kimia terhadap target apa pun," demikian penjelasan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif seperti dikutip dari laman berita Reuters.
2. Tujuh Tentara Iran Tewas Dalam Serangan Udara Itu

Akibat serangan udara yang dilakukan di pangakalan udara Tiyas itu, tujuh tentara Iran dinyatakan tewas.
Menurut Kantor Berita Pemerintah Iran, Tasmin seperti diberitakan oleh Reuters, jenazah korban tewas yang juga disebut sebagai penasihat militer itu telah diterbangkan kembali ke Iran dan akan dimakamkan pada Selasa waktu setempat.
Terkait insiden serangan yang menyasar Pangkalan Udara Suriah ini, Iran menyatakan pendapat bahwa Pemerintah Amerika Serikat dan juga Sekutunya tengah berupaya untuk melakukan intervensi militer.
"Tampaknya Pemerintah Amerika Serikat tengah mencari-cari sebuah alasan untuk (melakukan) intervensi militer," kata Mohammad Javad Zarif Menteri Luar Negeri Iran.
Pernyataan Menteri Luar Negeri Iran itu merupakan tanggapan atas tuduhan penggunaan senjata kimia yang diarahkan kepada Suriah, sekutu terdekat Iran.
3. Perang Saudara di Suriah Tewaskan Sekitar 1.000 Pasukan Iran

Iran merupakan sekutu terdekat Pemerintah Suriah. Selama beberapa tahun, Iran telah bertempur bersama dengan Suriah untuk mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sebagai bentuk dukungan kepada Suriah, Iran bahkan mengirimkan Pasukan Garda Revolusi (Revolution Guard) yang merupakan pasukan elit Iran untuk bertempur di Suriah.
Penempatan militer Iran di Suriah ini, mengakibatkan setidaknya sekitar 1.000 orang Iran tewas dalam kurun selama perang saudara yang terjadi di Suriah itu. Dari sejumlah korban yang tewas itu, termasuk di dalamnya adalah anggota senior dari pasukan elit Garda Revolusi.