Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pejabat Israel Dikecam karena Bilang Kota Palestina Harus Dimusnahkan

Warga Palestina berkumpul di lokasi di mana sebuah rumah hancur akibat serangan udara Israel, di tengah konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/aww.)
Warga Palestina berkumpul di lokasi di mana sebuah rumah hancur akibat serangan udara Israel, di tengah konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/aww.)

Jakarta, IDN Times - Arab Saudi, Prancis, dan Mesir mengutuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich pada Jumat (3/3/2023). Pemicunya adalah Smotrich mengatakan Israel harus "memusnahkan" kota Palestina Huwara di Tepi Barat.

Pernyataan Smotrich muncul beberapa hari setelah seorang teroris di Huwara menembak mati dua bersaudara Israel. Beberapa jam kemudian, pemukim ekstremis mengamuk di kota, membakar rumah dan mobil yang menyebabkan satu orang Palestina tewas.

Selain menjadi menteri keuangan, Smotrich juga menjabat sebagai menteri di Kementerian Pertahanan yang membidangi urusan sipil di Tepi Barat.

Seruannya untuk menghancurkan kota tersebut telah memicu kecaman internasional yang meluas, termasuk kritik keras dari Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dilansir Times of Israel.

1. Tanggapan Arab Saudi dan Prancis

bendera Arab Saudi (pexels.com/@abdulla-bin-talib-1045981)
bendera Arab Saudi (pexels.com/@abdulla-bin-talib-1045981)

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengecam pernyataan ekstrem yang dibuat oleh pejabat Israel.

"Kementerian menegaskan penolakan penuh Kerajaan terhadap pernyataan rasis dan tidak bertanggung jawab ini, yang mencerminkan jumlah kekerasan dan ekstremis yang dilakukan oleh entitas pendudukan Israel terhadap saudara-saudara Palestina," kata pernyataan itu.

Saudi pun meminta masyarakat internasional untuk turun tangan guna memberikan perlindungan yang diperlukan bagi warga sipil Palestina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis mengaku terkejut dengan pernyataan Smotrich tentang desa Palestina di Hawara.

"Pernyataan ini tidak dapat diterima, tidak bertanggung jawab, dan tidak layak untuk anggota pemerintah Israel, yang bertanggung jawab atas administrasi sipil wilayah Palestina yang diduduki," kata pernyataan itu.

“Pernyataan ini hanya mengobarkan kebencian dan memicu siklus kekerasan saat ini. Sekali lagi, Prancis menyerukan kepada pemerintah Israel untuk melindungi warga sipil Palestina dan meminta pertanggungjawaban para pelaku kekerasan,” tambah Prancis.

2. Kecaman dari entitas lain

Mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Instagram.com/b.netanyahu)
Mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Instagram.com/b.netanyahu)

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Mesir menyebut pernyataan Smotrich sebagai "hasutan berbahaya yang tidak dapat diterima untuk melakukan kekerasan yang bertentangan dengan semua hukum, norma, dan nilai moral."

Qatar menggambarkan komentar Smotrich sebagai tindakan kebencian dan provokatif, serta menganggapnya sebagai hasutan serius untuk kejahatan perang.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah lama berusaha untuk menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi, tetapi kerajaan telah menghindari kerja sama terbuka dengan Israel. Sedangkan Mesir dan Israel telah lama memiliki hubungan diplomatik formal.

Pada Kamis, Uni Emirat Arab dan Yordania juga mengecam Smotrich atas komentar tersebut.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan retorika itu provokatif, menghasut dan tidak dapat diterima."

3. Keterangan Smotrich yang memicu kritik

Warga Palestina terlihat melalui rumah yang rusak saat mereka berkumpul setelah serangan udara Israel, akibat konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww.)
Warga Palestina terlihat melalui rumah yang rusak saat mereka berkumpul setelah serangan udara Israel, akibat konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww.)

AS dengan tegas mengutuk komentar tersebut dan mendesak Netanyahu untuk mengklarifikasinya. Kecaman AS menunjukkan tingkat frustrasi Washington terhadap Israel beberapa hari setelah pemerintahan Joe Biden marah atas kerusuhan di Huwara

AS pun telah meminta Israel untuk mengadili para pelaku dan memberi kompensasi kepada puluhan warga Palestina yang propertinya dihancurkan.

Smotrich akan mengunjungi Washington minggu depan untuk berbicara pada konferensi Obligasi Israel, tetapi Gedung Putih mengatakan bahwa pejabat AS tidak akan bertemu dengannya.

Dalam wawancara di atas panggung pada Rabu, Smotrich ditanya tentang amukan baru-baru ini di Huwara oleh sekelompok ultranasionalis Israel yang menyebabkan satu orang tewas, puluhan terluka, dan banyak rumah dan bisnis dibakar. Tindakan itu merupakan balas dendam atas kematian warga Israel.

Smotrich mengatakan dia menentang warga sipil yang melakukan serangan balasan seperti itu, dan percaya bahwa militer seharusnya melakukannya.

“Saya pikir desa Huwara perlu dimusnahkan. Saya pikir Negara Israel harus melakukannya,” kata Smotrich.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us