Pemimpin Iran: Negara Kuat Harus Kuasai Kecerdasan Buatan

Jakarta, IDN Times – Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengingatkan betapa pentingnya kecerdasan buatan (AI) bagi kekuasaan negara saat ini.
“Sekadar menjadi pengguna teknologi AI saja tidak cukup. Keuntungan sesungguhnya terletak pada penguasaan lapisan-lapisan terdalam teknologi AI, yang masih di tangan orang lain,” katanya pada Selasa (27/8/2024), dilansir dari Al Mayadeen.
Penggunaan AI sebagai salah stau teknologi militer Iran tak akan cukup, tetapi juga harus menguasai semua teknologinya. Ia memperingatkan, kegagalan menguasai AI bisa berakibat fatal pada kekuasaan negara.
”Jika Anda gagal menyediakan lapisan AI yang mendalam dan beragam, para pencari kekuasaan dunia akan mendirikan badan AI dan kemudian mencegah Anda melintasi batas-batas mereka,” tambahnya.
1. Seruan pengembangan teknologi AI

Meningkatnya penggunaan AI belakangan ini mendorong Iran juga harus melakukan hal serupa. Khamenei menyerukan pemerintah Iran yang baru untuk mulai mengembangkan teknologi berbasis AI.
”Negara-negara harus menjangkau lapisan terdalam teknologi ini, dan mengembangkan infrastruktur AI yang mendasarinya di dalam negeri," katanya.
2. Kerangka hukum dunia maya

Selain itu, Khamenei juga menyerukan adanya regulasi untuk mengatur dunia maya. Menurutnya, ada kebutuhan mendesak untuk membuat aturan semacam itu.
“Ruang siber harus menjadi pusat hukum, maka itu akan menjadi sebuah peluang. Jika Anda tidak memiliki undang-undang untuk ini, buatlah undang-undang dan kendalikan situasi sesuai dengan undang-undang tersebut. Seluruh dunia melakukan ini,” tambah Khamenei.
Ia menukil penangkapan CEO Telegram, Pavel Durov, oleh otoritas Prancis baru-baru ini. Ia ditangkap karena melanggar aturan negara soal teknologi internet.
“Jika kita dapat menegakkan hukum di dunia maya, maka dunia maya akan menjadi peluang bagi negara, jika tidak, dunia maya dapat menjadi ancaman,” kata Khamenei.
3. Dorong untuk maksimalkan potensi Iran
Dilansir Tasnim, Khamenei kemudian menyoroti sumber daya alam Iran, letak geografis dan keragaman iklim serta kapasitas manusianya yang kaya. Ini termasuk agama dan keyakinan politik masyarakat, yang menjadi sebagai aset utama negara tersebut.
“Dulu Iran dikenal karena karpet dan minyaknya. Kini Iran dikenal di dunia karena ilmu pengetahuan, kemajuan militer, kekuatan regional, dan kedalaman strategisnya,” katanya.
"Inilah peluang yang kita miliki. Kemampuan untuk memengaruhi negara-negara di dunia dan kawasan bukanlah hal yang kecil. Ini adalah masalah yang sangat penting," tambahnya.
Mengenai kabinet baru, Khamenei mengatakan bahwa Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah berkonsultasi dengannya mengenai pemilihan menterinya. Ia menasihati anggota pemerintahan baru untuk tidak menaruh harapan pada musuh dan persetujuannya terhadap rencana mereka.



















