Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penggunaan Amalgam Merkuri di Tambalan Gigi Resmi Dihapus pada 2034

Ilustrasi periksa gigi
Ilustrasi periksa gigi (Unsplash.com/Caroline LM)
Intinya sih...
  • Negara-negara peserta Konvensi Minamata secara resmi mengadopsi amandemen yang menetapkan penghentian bertahap global, penggunaan amalgam gigi berbasis merkuri pada 2034.
  • WHO memasukkan merkuri dalam daftar 10 bahan kimia utama, yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat karena sifat toksiknya terhadap manusia.
  • 2034 sebagai batas akhir untuk melarang produksi, impor, dan ekspor amalgam Merkuri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Negara-negara peserta Konvensi Minamata sepakat untuk menghentikan penggunaan amalgam berbasis merkuri dalam tambalan gigi, paling lambat pada 2034. Keputusan ini diambil dalam konferensi yang berlangsung di Jenewa pada Jumat (7/11/2025), sebagai upaya melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari bahaya merkuri.

Langkah ini menjadi titik penting dalam praktik kedokteran gigi global, yang selama ini banyak menggunakan amalgam merkuri. Dengan adanya kesepakatan ini, penggunaan bahan tambalan gigi yang mengandung merkuri akan dihentikan secara bertahap di seluruh dunia, mengarah pada pengelolaan limbah yang lebih aman dan penggunaan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

1. Penghentian bertahap penggunaan amalgam gigi berbasis merkuri

Negara-negara peserta Konvensi Minamata secara resmi mengadopsi amandemen yang menetapkan penghentian bertahap global, penggunaan amalgam gigi berbasis merkuri pada 2034.

"Ini adalah langkah penting berdasarkan ilmu pengetahuan yang memberikan batas waktu jelas untuk menghilangkan penggunaan merkuri dalam bidang kedokteran gigi demi masa depan yang lebih aman bagi seluruh komunitas," menurut pernyataan resmi dari perwakilan Konvensi Minamata, dilansir RNZ.

Pada konferensi tersebut, juga ditekankan bahwa meskipun beberapa negara sudah melarang penggunaan amalgam merkuri, keputusan ini memperkuat upaya global untuk mengakhiri praktik tersebut secara menyeluruh. Keputusan ini merupakan hasil advokasi bersama dari organisasi seperti FDI World Dental Federation dan International Association for Dental, Oral, and Craniofacial Research yang menekankan perlunya bahan tambalan alternatif yang aman dan pengelolaan limbah amalgam yang ketat

2. WHO memasukkan merkuri dalam daftar 10 bahan kimia utama

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara tegas memasukkan merkuri dalam daftar 10 bahan kimia utama yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat karena sifat toksiknya terhadap manusia. Merkuri dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, terutama pada sistem saraf dan perkembangan janin.

Penggunaan amalgam merkuri dalam tambalan gigi sudah berlangsung lebih dari 175 tahun, namun kini dihadapkan pada bukti ilmiah yang menunjukkan risiko pencemaran lingkungan dan kesehatan. Sebagai respons, beberapa negara seperti Norwegia dan Swedia telah lebih dulu menghentikan pemakaian amalgam ini dan beralih pada material pengganti yang lebih aman dan ramah lingkungan

3. 2034 sebagai batas akhir untuk melarang produksi, impor, dan ekspor amalgam merkuri

Konferensi di Jenewa menetapkan 2034 sebagai batas global terakhir untuk melarang produksi, impor, dan ekspor amalgam merkuri. Keputusan ini bukan hanya soal kesehatan pasien tetapi juga melibatkan tanggung jawab negara-negara dalam pengelolaan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan.

Blok Negara Afrika mengajukan usulan lebih ketat dengan melarang produksi dan distribusi amalgam merkuri paling lambat 2030, namun keputusan akhir menetapkan 2034 sebagai tenggat waktu umum.

Perubahan ini diperkirakan akan mengubah praktik kedokteran gigi di seluruh dunia, mendorong penggunaan bahan tambalan alternatif yang lebih aman dan keberlanjutan lingkungan yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

AS Kirim Jet Tempur ke El Salvador untuk Lawan Kartel Narkoba

11 Nov 2025, 23:09 WIBNews