Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Peru Akan Usir Semua Warga Asing yang Tak Punya Dokumen Resmi

ilustrasi bendera Peru (unsplash.com/@jthorson2)
ilustrasi bendera Peru (unsplash.com/@jthorson2)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Peru Alberto Otarola, pada Rabu (3/5/2023), mengatakan bahwa semua warga negara asing yang masuk tanpa dokumen lengkap akan diusir. Ia menyebut mereka sebagai dalang krisis migrasi dan menyebabkan keresahan di masyarakat. 

"Menanggapi keresahan masyarakat dan mengatasi krisis migrasi. Kami akan mengusir warga asing tanpa dokumen resmi dari Peru dan orang yang tidak dapat menunjukkan dokumennya tidak diperbolehkan masuk. Ini adalah kebijakan pertama yang kami ambil sebagai pemerintah," kata Otarola, dikutip Andina.

Pekan lalu, Peru menerjunkan ratusan tentara ke perbatasan Chile dengan dalih mengamankan dari migran ilegal yang akan masuk ke negaranya. Padahal, sekitar 150 warga Venezuela yang mengadu nasib di Chile hanya berniat kembali ke negara asalnya lewat Peru.  

1. Peru tetap akan bantu migran yang jujur

Meski berniat mengusir migran tanpa dokumen, Otarola mengatakan akan memberikan bantuan pada migran yang jujur. Ia menyebut kebijakan ini untuk mengatasi gelombang kekerasan di Peru akibat ulah migran ilegal.

"Memang ada warga negara asing yang bekerja dengan jujur. Untuk mereka kami tetap akan memberikan bantuan dan dukungan," kata Otarola, dikutip Semana.

"Kami semua adalah imigran. Maka dari itu, saya menekankan bahwa saya dan kebijakan ini tidak melawan kepada kelompok tertentu. Ini semata untuk melindungi Peru dari kasus pembunuhan yang terjadi belakangan ini," tambahnya.

Ia menambahkan tidak akan membiarkan kasus pembunuhan yang disebabkan oleh migran ilegal kembali terjadi di Peru. 

2. Sebanyak 1,5 juta warga asing di Peru tidak punya dokumen lengkap

Menteri Dalam Negeri Peru, Vicente Romero, mengatakan bahwa 60 persen warga negara asing di Peru masuk dan tinggal tanpa dokumen lengkap. Ia menekankan bahwa hal itu berdampak pada masalah keamanan di Peru. 

Berdasarkan persentase itulebih dari 1,5 juta warga asing yang masuk dan menetap di Peru tidak memiliki dokumen resmi. Mayoritas di antaranya berasal dari Venezuela, dilaporkan Reuters.

Pemerintah Peru sedang berupaya menghubungi perwakilan dari Chile, Ekuador, Kolombia, dan Venezuela untuk mengevaluasi pendirian koridor kemanusiaan. Kelima negara akan membantu proses pemulangan migran ke Venezuela. 

Dalam mengatasi masalah ini, Peru juga sudah menetapkan batas waktu kepada migran ilegal untuk mencatatkan diri dan memroses status imigrasinya. 

3. Peru tetapkan status darurat di seluruh perbatasan negara

Presiden Peru, Dina Boluarte, sudah menetapkan status darurat di seluruh wilayah perbatasan sejak 28 April. Meliputi Tumbes, Piura, Cajamarca, Amazonas, dan Loreto (Ekuador), Madre de Dios (Brasil dan Bolivia), dan Tacna (Chile), dilansir Telesur.

Peru dan Chile sudah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk mencari jalan keluar di tengah krisis migrasi ini. Namun, Peru menganggap Chile tidak bertanggung jawab dalam menghentikan migran ke perbatasan utara. 

Menteri Luar Negeri Chile, Alberto Van Klaveren, menepis soal krisis diplomatik dan ketegangan dalam masalah ini. Ia menekankan sudah mengadakan dialog dengan Peru dan Venezuela dalam mencari solusi konkret. 

Banyaknya migran Venezuela dan Haiti yang berniat kembali ke negara asalnya disebabkan tingginya kasus rasisme dan xenofobia di Chile.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us