Pidato Sekjen Hizbullah yang Baru: Kami Bakal Lanjutkan Perang

- Naim Qassem resmi dilantik sebagai Sekjen Hizbullah menggantikan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel di Beirut.
- Qassem adalah orang nomor dua Hizbullah, dipilih karena kepatuhannya terhadap prinsip dan tujuan Hizbullah.
- Qassem menyatakan dukungan kuatnya terhadap perjuangan rakyat Gaza, khususnya bagi Hamas, dan mengkritik negara-negara yang mendukung Israel.
Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah yang baru, Naim Qassem, berjanji untuk mengikuti jejak perjuangan pendahulunya, Hassan Nasrallah. Dalam pidato pertamanya pada Rabu (30/10/2024), ia menyinggung terkait serangan drone Hizbullah ke kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Caesarea, Israel pada 19 Oktober lalu.
“Netanyahu selamat kali ini, mungkin waktunya belum tiba. Kami akan melanjutkan rencana perang kami,” katanya, dilansir Jerussalem Post.
Qassem mengatakan, perjuangan Hizbullah adalah murni untuk Lebanon. Ia juga mengungkapkan bahwa Iran memberikan dukungan penuh kepada mereka secara cuma-cuma.
”Kami tidak berjuang atas nama siapa pun atau untuk proyek siapa pun. Kami berjuang untuk Lebanon. Iran mendukung proyek kami dan tidak meminta apa pun dari kami,” tambahnya.
1. Qassem resmi ditunjuk sebagai pengganti Nasrallah

Qassem resmi dilantik sebagai pengganti Nasrallah pada Selasa (29/10/2024). Penunjukannya itu dilakukan sebulan setelah kematian Nasrallah dalam serangan Israel di Beirut pada akhir September 2024 lalu.
Dilansir Al Jazeera, Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Qassem terpilih untuk menduduki jabatan Sekjen karena kepatuhannya terhadap prinsip dan tujuan Hizbullah. Sepupu Nasrallah, Hashem Safieddine, sebelumnya dipandang sebagai pemimpin Hizbullah selanjutnya. Namun ia tewas dalam serangan Israel di Beirut tak lama setelah kematian kerabatnya itu.
Qassem yang kini berusia 71 tahun sering disebut sebagai orang nomor dua Hizbullah. Ia adalah salah satu ulama yang mendirikan kelompok tersebut pada awal 1980-an dan memiliki sejarah panjang dalam aktivisme politik Syiah.
Ia sering tampil di hadapan publik saat Nasrallah kerap bersembunyi usai perang pada 2006 silam. Sejak kematian Nasrallah, ia juga mulai tampil di depan publik untuk menyampaikan pidato.
2. Dukungan kuat Hizbullah bagi Hamas

Selain memberikan pujian atas pendahulunya, Qassem juga menyatakan dukungan kuatnya terhadap perjuangan rakyat Gaza, terkhusus bagi Hamas. Ia berbicara terkait pemimpin Hamas yang tewas, Yahya Sinwar.
”Ia adalah ikon kepahlawanan dan perlawanan bagi Palestina, rakyat merdeka di dunia, yang gugur dalam pertempuran hingga nafas terakhirnya. Ia teguh, berani, setia, saleh, terhormat, dan merdeka," katanya, memuji Sinwar.
Pemimpin Hizbullah itu juga mengkritik berbagai negara dan kawasan yang mendukung Israel, termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Ia mengatakan bahwa Iran mendukung Hizbullah dan keyakinan mereka bakal tetap sejalan.
"Resolusi internasional tidak mengusir musuh Israel dari Lebanon. Perlawananlah yang memaksa mereka keluar,” ungkapnya.
3. Menhan Israel sebut Qassem tak akan lama menjadi pemimpin Hizbullah

Adapun pemerintah Israel turut mengomentari pengumuman penunjukan Qassem sebagai Sekjen Hizbullah yang baru. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant, di X mengatakan bahwa posisi itu tak akan lama dimiliki oleh Qassem.
“Penunjukan sementara. Tidak lama,” katanya pada Selasa, dilansir Al Arabiya.
Pejabat senior Hizbullah, Hassan Fadlallah, mengatakan bahwa pernyataan Gallant itu tidak akan menghalangi perlawanan kelompok tersebut. Hizbullah akan tetap melakukan perlawanan.
Hingga kini, serangan Israel terhadap Lebanon telah menewaskan 2.792 orang. Sementara 12.772 lainnya terluka, sejak konflik pecah pada Oktober tahun lalu.