Pimpinan Komisi I DPR Kecam Israel yang Tangkap Aktivis Global Sumud

- Pimpinan DPR harap negara-negara yang punya relasi dengan Israel menekan secara ekonomi. Sukamta berharap, negara-negara yang punya hubungan dengan Israel segera memutuskan hubungan diplomatik dan melakukan embargo ekonomi.
- Kemlu memastikan tidak ada WNI yang ikut pelayaran ke Gaza. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Vahd Nabyl Achmad Mulachela mengatakan, WNI yang menjadi relawan Global Sumud Flotilla dalam kondisi aman.
- Israel berjanji akan lepaskan semua aktivis Global Sumud Flotilla. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, telah mendeportasi empat warga Italia yang sempat ditangkap dalam misi Global Sumud Flotilla.
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta, mengecam keras pencegatan dan penangkapan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap aktivitas internasional yang membawa bantuan kemanusiaan lewat misi Global Sumud Flotilla pada Rabu, 1 Oktober 2025 lalu. Total ada 461 aktivis yang menggunakan 44 kapal pembawa bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza, Palestina. Ratusan aktivis tersebut berasal dari 37 negara berbeda.
Mereka ditangkap oleh personel Angkatan Laut (AL) Israel ketika masih berada di perairan internasional pada Rabu malam lalu. Militer Israel mencegat lalu naik ke atas kapal. Berdasarkan laporan stasiun berita Al Jazeera pada Jumat kemarin, tidak ada satu pun kapal yang mampu menerobos hingga ke daratan Gaza.
"Misi Global Sumud Flotilla adalah misi kemanusiaan, wujud solidaritas masyarakat dunia untuk membantu warga Gaza yang mengalami genosida yang kondisinya sangat buruk saat ini. Saya kira dalam sejarah modern, di semua zona konflik, bantuan kemanusiaan dilindungi. Tapi, ini tidak terjadi di Palestina. Ini jelas tindakan yang sangat keji!" ujar Sukamta di dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (4/10/2025).
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap, Pemerintah Indonesia bisa segera melakukan tindakan nyata bersama dengan berbagai negara di dunia untuk menekan Israel supaya membuka blokade dan membiarkan bantuan kemanusiaan sampai ke Gaza.
"Para pemimpin dunia tidak boleh membiarkan arogansi sebuah negara menginjak-injak nilai-nilai kemanusiaan. Ini sangat berbahaya dan bisa merusak tatanan perdamaian dunia," katanya. Dia melanjutkan, "tekanan secara diplomatik, ekonomi dan militer harus dilakukan."
Apa respons Pemerintah Indonesia mengenai penangkapan aktivis Global Sumud Flotilla oleh tentara Israel?
1. Pimpinan DPR harap negara-negara yang punya relasi dengan Israel menekan secara ekonomi

Lebih lanjut, Sukamta berharap, negara-negara yang punya hubungan dengan Israel segera memutuskan hubungan diplomatik dan melakukan embargo ekonomi. Selain itu, ia berharap negara-negara tersebut juga menghentikan bantuan militer bagi Israel.
"Ini merupakan langkah nyata untuk memberikan tekanan yang lebih kuat ke Israel," katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PKS itu berharap, Pemerintah Indonesia terus memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Terutama menggunakan jalur udara seperti yang sudah pernah dilakukan pada Agustus 2025 lalu.
"Opsi memberikan bantuan lewat jalur udara mungkin adalah opsi yang paling memungkinkan saat ini," katanya.
Ia pun mendorong pemerintah dan negara-negara di dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terus mencoba memberikan bantuan kemanusiaan dengan berbagai cara. "Sebab, situasi yang dialami oleh warga Gaza sangat kritis," tutur dia.
2. Kemlu memastikan tidak ada WNI yang ikut pelayaran ke Gaza

Sementara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Vahd Nabyl Achmad Mulachela mengatakan, WNI yang menjadi relawan Global Sumud Flotilla dalam kondisi aman. Tidak ada WNI yang ditahan oleh militer Israel.
"Dapat kami sampaikan bahwa dalam catatan kami tidak ada WNI di dalam kapal yang dimaksud," ujar Nabyl kepada media pada Sabtu (4/10/2025).
Ia menambahkan, terdapat tiga WNI yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla, yakni Wanda Hamidah, Fathur Harits, dan Muhammad Husein.
"Semua dalam keadaan aman. Hingga kemarin, Wanda Hamidah dan Fathur Harits berada di Sisilia dan Muhammad Husein di Siprus," tutur dia.
Husein sendiri telah tiba di Tanah Air pada sore ini. Ia berharap ke depannya Indonesia bisa menjadi pihak penggagas gerakan yang memerdekakan Palestina.
3. Israel berjanji akan lepaskan semua aktivis Global Sumud Flotilla

Dikutip dari laman Al Jazeera pada Jumat kemarin, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, telah mendeportasi empat warga Italia yang sempat ditangkap dalam misi Global Sumud Flotilla. Mereka juga berencana memulangkan sisa aktivis lainnya.
"Israel berencana untuk secepatnya mengakhiri prosedur ini," demikian pernyataan mereka di akun media sosial.
Mereka juga mengklaim, semua aktivis global yang ditangkap dalam keadaan sehat dan selamat.