Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Kamboja Hun Sen Menutup Media Voice of Democracy

bendera Kamboja (pixabay.com/jorono)
bendera Kamboja (pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Tmes - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, memerintahkan penutupan salah satu media lokal independen terakhir di negara itu pada Minggu (12/2/2023) malam. Hun Sen mengatakan bahwa organisasi itu telah menyerang dia dan putranya serta merugikan negara.

Voice of Democracy tidak akan lagi memiliki izin untuk menerbitkan atau menyiarkan mulai Senin (13/2/2023) pukul 10 pagi kata perdana menteri. Pelarangan tersebut dianggap sebagai salah satu bagian dari pembungkaman media. 

1. Lisensi media VOD resmi dicabut sesuai perintah Hun Sen

Ilustrasi Kebebasan Bersuara (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Kebebasan Bersuara (IDN Times/Arief Rahmat)

PM Hun Sen memerintahkan kepolisian Phnom Penh untuk "menjaga ketertiban" tetapi tidak menyita properti media tersebut. Dia mengatakan investasi asing untuk VOD harus diambil kembali. 

Hun Sen juga mendorong para karyawan media VOD agar mencari pekerjaan baru di tempat lain. "Jurnalis mencoba menyerang saya dan putra saya Hun Manet," tulis Hun Sen, dilansir Reuters.

Dia mengatakan berita VOD yang diterbitkan awal pekan ini telah merusak martabat dan reputasi Pemerintah Kamboja. Dia memerintahkan Kementerian Informasi Kamboja untuk membatalkan lisensi media VOD.

2. Media VOD mengkritik perjanjian anaknya terkait bantuan gempa Kamboja ke Turki

Media VOD pada pekan lalu menerbitkan sebuah cerita tentang bantuan gempa Kamboja ke Turki. Cerita tersebut mengutip juru bicara Pemerintah Kamboja, Phay Siphan, yang mengatakan bahwa putra perdana menteri dan calon penggantinya Hun Manet telah menandatangani perjanjian bantuan.

Hun Manet adalah kepala staf gabungan dan wakil komandan angkatan bersenjata negara Kemboja. Terdapat kritikan bahwa penandatanganan perjanjian semacam itu tampaknya telah melampaui batas posisinya sebagai kepala staf gabungan di milite.

Merespon berita itu, Hun Sen memerintahkan agar media VOD ditutup. Dia juga menuntut media itu agar melakukan permintaan maaf publik. Namun, media itu tampaknya enggan untuk melakukan hal tersebut. 

3. Tidak ada lagi media independen di Kamboja

Ilustrasi Reporter (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Reporter (IDN Times/Arief Rahmat)

LSM yang menjalankan VOD, Cambodian Centre for Independent Media, menjelaskan bahwa berita VOD yang dipermasalahkan telah mengutip juru bicara pemerintah Phay Siphan. Mendengar respon itu, Hun Sen mengatakan tanggapan itu tidak dapat diterima.

VOD bukanlah organisasi media pertama yang ditutup di Kamboja. The Cambodia Daily ditutup pada akhir 2017 setelah diberi waktu satu bulan untuk membayar jutaan riel Kamboja pajak atas konflik yang sedang terjadi. 

Surat kabar tersebut memiliki reputasi untuk menyampaikan berita tentang isu-isu sulit dan tertutup beberapa bulan sebelum pemilihan umum terakhir pada tahun 2018. Dengan ditutupnya media VOD, tidak ada lagi media independen yang ada di Kamboja sejauh ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us