PM Luksemburg Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Luksemburg, IDN Times - Xavier Bettel, Perdana Menteri Luksemburg saat ini, poisitif terinfeksi COVID-19. Ia dirawat di rumah sakit pada hari Minggu (4/7) karena kondisi kesehatannya yang dianggap serius.
Xavier Bettel baru saja menghadiri KTT di Brussel akhir Juni bulan lalu. KTT tersebut turut dihadiri para pemimpin Eropa lain seperti Kanselir Angela Merkel, Presiden Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Mario Draghi dan pemimpin Eropa lain. Sejauh ini belum ada laporan apakah ada pemimpin Eropa yang juga tertular COVID-19 selain Xavier Bettel.
1. Kondisi kesehatan serius tetapi stabil
Pemerintah Luksemburg pada hari Minggu (4/7) mengatakan bahwa Perdana Menteri Xavier Bettel positif tertular virus corona. Bettel terpaksa harus dirawat di rumah sakit karena infeksi yang ia derita.
Melansir laman Reuters, kondisi kesehatan PM Luksemburg itu didiagnosa memiliki saturasi oksigen yang tidak mencukupi, batuk, demam, sakit kepala dan gejalan lain yang terkait COVID-19. Dia dalam kondisi kesehatan serius akan tetapi stabil.
Dalam sebuah keterangan dari otoritas yang berwenang dijelaskan "Staf medis yang merawat perdana menteri telah memutuskan bahwa rawat inap masih diperlukan saat ini untuk perkiraan jangka waktu 2-4 hari guna melanjutkan pengamatan."
2. PM Luksemburg sudah mendapatkan suntikan vaksin

Luksemburg adalah salah satu negara di Eropa yang terkurung daratan. Negara itu memiliki jumlah populasi sekitar 630.000 orang. Dalam sepuluh hari terakhir, infeksi COVID-19 di negara tersebut dikabarkan melonjak.
Menurut data yang dihimpun oleh Worldometers, total infeksi virus corona di Luksemburg telah mencapai 71.429 kasus. Mereka yang meninggal karena infeksi virus tersebut sebanyak 818 orang.
Melansir Independent, kampanye vaksinasi telah dijalankan di Luksemburg. Perdana Menteri Xavier Bettel juga sudah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca buatan Oxford, tapi baru dosis pertama pada 6 Mei lalu.
Strategi vaksinasi Luksemburg juga menyediakan penawaran vaksinasi kepada pekerja lintas batas dan warga negara Luksemburg yang tinggal di negara lain, tetapi tidak memiliki akses vaksinasi di negara tempat tinggal mereka. Sejauh ini Luksemburg sudah memberikan 577.290 dosis vaksin virus corona kepada warganya.
Xavier Bettel didiagnosa terinfeksi virus corona pada 27 Juni, tepat dua hari setelah ia menghadiri KTT di Brussel bersama dengan para pemimpin negara Eropa lainnya.
3. Memperjuangkan hak kelompok gay di KTT Brussel
PM Xavier Bettel ikut menghadiri pada KTT di Brussel, yang dihadiri oleh para pemimpin negara di Eropa lainnya. Dua hari setelahnya, ia didagnosa terinfeksi virus corona. Ia melakukan karantina mandiri tapi kondisi kesehatannya serius sehingga kini ia harus dirawat di rumah sakit.
Dalam kesempatan pertemuan KTT di Brussel, ia memainkan peran penting dalam kritik terhadap kebijakan undang-undang Hongaria yang melarang materi yang dianggap mempromosikan homoseksualitas atau perubahan gender di sekolah.
Melansir laman The Guardian, Bettel mantan presenter TV yang juga seorang gay mengatakan sebelum berangkat KTT bahwa dia akan menantang Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dalam pertemuan tersebut.
Xavier Bettel menjelaskan bahwa "disalahkan secara nasional, dianggap tidak normal, dianggap sebagai bahaya bagi kaum muda–tidak menyadari bahwa menjadi gay bukanlah pilihan. Tetapi menjadi tidak toleran adalah sebuah pilihan. Saya akan tetap tidak toleran terhadap intoleransi dan hari ini akan menjadi perjuangan saya. Saya akan mengatakan kepadanya (Viktor Orban) bahwa apa yang dia lakukan di negaranya tidak toleran dan bahwa menjadi gay bukanlah pilihan."
Uni Eropa telah mendesak Orban untuk mencabut undang-undang tersebut, dan mengancam tindakan hukum terhadap Budapest karena melanggar aturan dasar demokrasi.