Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Selandia Baru Jacinda Ardern Mengundurkan Diri

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. (Instagram.com/jacindaardern)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan akan mengundurkan diri, paling lambat 7 Februari 2023 mendatang.

Dilansir dari Guardian, Kamis (19/1/2023), Ardern juga mengumumkan bahwa pemilihan umum akan diadakan pada 14 Oktober 2023, dan dia tidak akan mencalonkan diri lagi.

“Saya tahu apa yang dibutuhkan di sini dan saya tahu, saya tidak lagi punya cukup ‘tangki’ untuk melakukannya dengan adil. Sesederhana itu,” kata Ardern.

1. Ardern mengaku tak punya banyak energi lagi

Dalam pidato pengunduran dirinya tersebut, Ardern juga menyinggung soal tanggung jawab.

“Saya pergi karena dengan peran istimewa seperti itu, datang tanggung jawab. Tanggung jawab untuk mengetahui kapan Anda menjadi orang yang tepat untuk memimpin, dan kapan tidak,” ungkap Ardern lagi.

Pengumuman pengunduran dirinya cukup mengejutkan Selandia Baru dan politik di Negeri Kiwi tersebut. Ardern dianggap sukses memimpin Selandia Baru melewati pandemik COVID-19 dan juga dua insiden teror di Christchurch dan White Island.

2. PM Selandia Baru termuda

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada 29 Januari 2020. Foto diambil dari media sosial. instagram.com/jacindaardern

Ardern juga menjadi kepala pemerintahan perempuan termuda di dunia ketika ia terpilih menjadi PM Selandia baru di usia 37 tahun pada 2017 silam.

“Ini adalah 5,5 tahun yang paling memuaskan untuk hidup saya. Tapi juga ada tantangannya,” ucap dia lagi.

Ditanya soal rencananya ke depan, Ardern mengaku belum memikirkannya selain ingin menghabiskan waktu dengan keluarga.

3. Masuk dunia politik pada 2008

Perdana Menteri Jacinda Ardern kenakan kerudung ketika menghadiri peringatan teror di Christchurch (Dewan Kota Christchurch)

Ardern berkecimpung di dunia politik Selandia Baru pada awal 2008, di mana ia terpilih sebagai kandidat anggota parlemen dari Partai Buruh mewakili distrik Waikato di usianya yang baru 28 tahun kala itu.

Pada Agustus 2017, sebulan sebelum pemilu digelar, Ardern terpilih menjadi ketua Partai Buruh. Sejumlah isu ia sorot, utamanya adalah perubahan iklim.

Ardern juga berhasil menjadi PM Selandia Baru termuda dalam sejarah 150 tahun negara tersebut dengan membuat Partai Buruh meraup 36,9 persen suara waktu itu dan mengamankan 63 kursi di parlemen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us