Polandia Tolak Rencana Jerman Memperketat Perbatasan

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Polandia di Berlin, Jan Tombiński, menolak rencana pemerintahan baru Jerman yang akan memperketat perbatasan. Ia menyebut hal itu akan mengganggu akses kedua negara.
"Adanya kontrol di pintu perbatasan Jerman-Polandia sudah menciptakan masalah lalu lintas setiap harinya. Ini juga berdampak pada terganggunya pasar internal di dalam Uni Eropa (UE). Kami tidak menginginkan adanya pengetatan perbatasan," tuturnya pada Sabtu (3/5/2025).
Pada September 2024, Polandia sudah memprotes kebijakan pengetatan pintu perbatasan oleh otoritas Jerman. Warsawa menyebut bahwa langkah Berlin adalah bentuk penangguhan Perjanjian Schengen.
1. Polandia bersedia terima pencari suaka yang diusir dari Jerman

Tombinski mengungkapkan bahwa Polandia masih menerima pengembalian migran dari Jerman ke negaranya. Warsawa akan mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh UE.
"Kami akan mengikuti kewajiban di bawah aturan UE yang termasuk dalam reformasi Sistem Suaka Eropa. Sesuai kebijakan ini, negara-negara UE tidak menolak pencari suaka di dalam perbatasan internal UE," terangnya, dikutip Politico.
Sementara itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz berjanji akan memperbaiki hubungan diplomatik dengan sejumlah negara tetangga, termasuk Polandia. Ia sudah merencanakan kunjungan ke Warsawa pekan depan.
Merz kemungkinan akan mempertahankan dan menjelaskan kepada Polandia terkait kebijakannya memperketat pintu perbatasan kedua negara di sisi Jerman.
2. Jerman usir 11 ribu imigran selama lebih dari setahun

Berdasarkan data dari media Polandia, Interia, Jerman sudah mengusir lebih dari 11 irbu imigran dalam periode 14 bulan terakhir. Mereka diduga telah masuk ke dalam teritori Jerman dari Polandia secara ilegal.
Melansir Notes from Poland, kebijakan pengembalian imigran ini tertulis dalam Regulasi Dublin. Aturan itu menyebutkan bahwa pencari suaka di salah satu negara UE tidak bisa berpindah ke negara lain selama prosesnya berlangsung dan dapat dikembalikan.
Selain itu, terdapat prosedur pendaftaran ulang yang didasarkan pada perjanjian bilateral kedua negara. Polandia dan Jerman dapat mengembalikan migran yang tertangkap masuk secara ilegal dari perbatasan kedua negara.
3. Polandia sebut percobaan masuknya migran dari Belarus meningkat
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Polandia, Jacek Dobrzyński, mengungkapkan bahwa percobaan masuknya migran ilegal dari Belarus ke negaranya terus meningkat selama Maret 2025.
"Baru-baru ini sekelompok migran yang jumlahnya mencapai 22 orang sudah menerobos pagar perbatasan Polandia-Belarus. Upaya mereka akhirnya berhasil dicegah secara cepat dan efektif oleh aparat keamanan di perbatasan," ungkapnya, dikutip TVP World.
Ia menambahkan, segala upaya masuk ke dalam teritori Polandia akan terdeteksi dengan cepat oleh sistem pengawas elektronik. Perbatasan Polandia saat ini dianggap sangat ketat dan sulit ditembus karena dijaga oleh ribuan aparat keamanan.
Polandia juga sudah membangun pagar setinggi 5,5 meter yang dibangun sejak 2022. Pagar itu sudah dilengkapi dengan sistem pengintai, meliputi kamera pengawas dan drone.