Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi India Saling Bakutembak, 5 Personel Tewas

Upacara perpisahan lima personel polisi Assam, India, yang tewas dalam bentrokan sengketa perbatasan. (Twitter.com/Pranjal Bhattacharjee)

New Delhi, IDN Times - Konflik antar negara bagian di India, yakni Assam dan Mizoram, telah menyebabkan polisi saling baku tembak. Aksi kekerasan itu berlangsung pada 26 Juli 2021 di perbatasan dua negara bagian. Lima personel kepolisian Assam dikabarkan tewas dalam insiden.

Dua negara bagian di India timur laut sering terlibat bentrokan karena perebutan perbatasan. Dalam insiden yang terbaru, aksi kekerasan itu terjadi kota perbatasan bernama Vairengte. Puluhan warga sipil juga dikabarkan terluka karena bentrok.

1. Perebutan perbatasan wilayah

Dua negara badian India yang bernama Assam dan Mizoram berbagi perbatasan sepanjang 164,6 kilometer. Perbatasan itu telah lama dibuat yakni sejak penjajahan Inggris. Namun sengketa di antara penduduk wilayah terus terjadi selama beberapa dekade.

Saat ini, konflik terpusat di sebuah hutan lindung yang disebut Inner Line Reserve Forest. Hutan lindung itu seluas 509 kilometer persegi. Dua warga dari dua negara bagian yang berbeda saling tuduh bahwa masing-masing telah melakukan perambahan yang melampaui batas.

Bentrokan sengketa perbatasan itu sudah sering terjadi, termasuk dua kali dalam satu minggu pada Oktober tahun 2020 lalu. Menurut Indian Express, bentrokan kali ini juga terjadi di wilayah yang sama yang disengketakan sebelumnya.

Perdebatan sengketa perbatasan itu biasa terjadi di antara para warga sipil yang menggarap lahan di dekat hutan dan saling tuduh kepemilikan wilayah lahan tersebut. Tapi kali ini, berbeda.

Petugas polisi dari dua negara ikut bertempur, bahkan sampai menggunakan senapan mesin kecil. Kolonel Pillay yang bertugas untuk mendokumentasikan perselisihan Assam-Mizoram mengatakan “tidak seperti di masa lalu ketika bentrokan terjadi antara warga sipil, bentrokan ini terjadi antara pasukan polisi dari kedua pemerintah."

2. Setidaknya 5 polisi tewas dan 60 warga sipil terluka

Konflik sengketa perbatasan Assam dan Mizoram saat ini melibatkan personel kepolisian dengan menggunakan peluru tajam yang pada akhirnya menimbulkan korban. Menurut The Hindu, sebanyak lima polisi dari Assam tewas karena terkena terjangan peluru. Sedikitnya 60 warga sipil dari Assam juga dikabarkan terluka.

Inspektur Polisi distrik Cachar di Assam yang bernama Nimbalkar Vaibhav Chandrakant adalah salah satu yang terluka. Dia harus dirawat intensif karena luka cidera peluru di pinggulnya.

Pemerintah federal India telah mengupayakan perdamaian antara dua negara bagian dan bahkan menengahi gencatan senjata sejak tahun 1994, tetapi gagal mencapai terobosan.

Pihak Mizoram menuduh bahwa polisi Assam telah menerobos perbatasan dan merusak pos polisi yang akhirnya dibalas dengan tindakan kekerasan. Sedang pihak Assam menuduh Mizoram mempersenjatai warga sipil dengan senjata api dan petugas polisinya membawa senapan mesin.

3. Kronologi sengketa perbatasan yang menyebabkan tewasnya polisi Assam

Melansir The Hindu, Lalchamliana yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Mizoram peristiwa dimulai pada pukul 11.30 pagi ketika sekitar 200 personel polisi Assam datang ke Vairengte dan “secara paksa” menutup pos polisi Mizoram.

Menurut pejabat Mizoram tersebut, upaya penyelesaian masalah secara baik-baik telah dilakukan tapi "mereka tidak mendengarkan pejabat kami yang mencoba menyelesaikan masalah dan melemparkan peluru gas air mata dan granat dan mulai menembak sekitar pukul 16.30," kata Lalchamliana.

Akhirnya polisi Mizoram merespon dan membalas dengan tembakan ke arah pasukan polisi Assam yang menyebabkan lima personel tewas terkena terjangan peluru. Di sisi sebaliknya, pejabat Assam juga menuduh bahwa polisi Mizoram yang lebih awal melepaskan tembakan.

Melansir laman BBC, Menteri Dalam Negeri federal yang bernama Amit Shah dilaporkan telah berbicara dengan kepala menteri Assam dan Mizoram. Amit Shah mendesak mereka untuk memastikan perdamaian di sepanjang perbatasan yang disengketakan dengan menemukan "solusi damai" untuk masalah tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us