Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Guatemala: Hukuman Berat Bagi Penyelundup Migran

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei saat berpidato. (twitter.com/DrGiammattei)
Presiden Guatemala Alejandro Giammattei saat berpidato. (twitter.com/DrGiammattei)

Jakarta, IDN Times - Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Jumat (14/1/2022) mengumumkan penambahan hukuman pada pelaku penyelundupan migran. Hal ini dilakukan demi mengurangi aksi geng kriminal yang menyediakan jasa penyelundupan menuju ke Meksiko dan Amerika Serikat. 

Pada Desember lalu, insiden kecelakaan truk pengangkut migran terjadi Chiapas, Meksiko yang mengakibatkan 55 orang tewas. Pasalnya, mayoritas korban merupakan warga Guatemala yang menggunakan jasa penyelundup ke AS. 

1. Penyelundup migran akan diberi hukuman antara 10-30 tahun penjara

Dilansir Reuters, Presiden Giammattei mengajukan vonis hukuman berat bagi penyelundup migran di dalam sidang Kongres. Sebelumnya, hukuman bagi penyelundup migran atau coyote hanya 2-5 tahun penjara, tapi sesuai proposal ini maka hukuman akan dinaikkan menjadi 10-30 tahun penjara. 

"Saya mengonformasi kembali komitmen pemerintahan saya untuk meningkatkan hukuman penjara dalam menghadapi penyelundup migran atau coyote. Saya juga meminta Amerika Serikat untuk mengekstradisi penyelundup manusia atau migran" ujar Giammattei. 

Sesuai dalam proposal itu, apabila penyelundup migran kedapatan menyelundupkan anak-anak dan perempuan hamil ataupun memperlakuan migran dengan cara yang tidak manusiawi, maka hukumannya akan lebih tinggi. 

2. Giammattei sebut keuntungan dari penyelundupan migran mencapai Rp57,2 miliar per tahun

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei (twitter.com/DrGiammattei)
Presiden Guatemala Alejandro Giammattei (twitter.com/DrGiammattei)

Presiden Giammattei juga meminta kepada anggota parlemen untuk segera menyetujui undang-undang tersebut. Hal ini untuk mengurangi aksi kriminal penyelundupan migran yang marak di Guatemala sebagai negara transit migran sebelum masuk ke Meksiko. 

"Tembok tidak akan menghentikan migrasi, tidak peduli setinggi apapun tembok itu dibangun. Mereka akan dapat melakukan segala cara untuk melintasinya, baik lewat atas maupun bawah" ungkap presiden berusia 65 tahun itu. 

Di samping itu, sesuai laporan pertengahan periode kepemimpinannya, Giammattei juga menyebut bila penyelundupan migran ilegal di Amerika Tengah sudah menghasilkan keuntungan hingga 4 juta dolar AS (Rp57,2 miliar) tiap tahunnya, dilaporkan Prensa Libre

3. Karavan migran asal Honduras kembali masuk wilayah Guatemala

Dikutip Prensa Libre, migran ilegal yang mayoritas berasal dari Amerika Tengah telah membentuk karavan dalam jumlah besar beberapa tahun belakangan ini. Hal ini berguna untuk melindungi para migran dari sergapan otoritas dan aksi kriminal saat melintasi teritori Meksiko.

Pasalnya, cara itu dianggap lebih aman dibandingkan harus melakukan perjalanan seorang diri. Selain itu, karavan migran juga lebih murah dibandingkan menyewa penyelundup migran atau coyote untuk mengantarkannya ke perbatasan AS-Meksiko. 

Pada Sabtu (15/1/2022), ratusan karavan migran asal Honduras dan Nikaragua sudah tiba di perbatasan Guatemala, tepatnya di Provinsi Izabal. Akan tetapi, perjalanan mereka harus terhenti ketika pasukan polisi anti huru-hara dan militer menghadangnya dan mengembalikan imigran ilegal ke Honduras, dilansir Associated Press

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us