Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Korsel: Kami Lahir dari Abu Perang dan Kini Jadi Negara Besar

Presiden Jokowi buka KTT ke-24 ASEAN-Republik Korea, Rabu (6/9/2023). (ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru)
Presiden Jokowi buka KTT ke-24 ASEAN-Republik Korea, Rabu (6/9/2023). (ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru)

Jakarta, IDN Times – Presiden Yoon Suk Yeol mengakui bahwa perang telah memorak-porandakan Korea Selatan. Namun, tidak butuh lama bagi Negeri Ginseng untuk bangkit hingga kini menjadi salah satu negara berpengaruh di dunia.

“Korea Selatan bangkit dari abu perang. Dan dalam waktu kurang dari setengah abad, kami telah menjadi salah satu negara pemimpin di dunia,” kata Suk Yeol saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN-Korea Selatan di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

1. Ingin membagikan pengalaman Korea Selatan

Menurut Suk Yeol, kebangkitan Korea Selatan adalah pengalaman berharga yang harus dibagikan kepada banyak negara.

Saat ini, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang memimpin pengembangan industri mobil listrik. Di sisi lain, Korea Selatan juga mampu bersaing dengan Amerika Serikat (AS) dan negara Barat lainnya untuk diplomasi budaya.  

“Kami berharap dapat membagikan pengalaman berharga ini (kesuksesan Korea Selatan) kepada negara ASEAN dan lebih luas lagi,” kata dia.

2. Minta dukungan untuk World Expo Busan 2030

Salah satu platform yang disinggung oleh Suk Yeol adalah World Expo Busan 2030. Dia yakin perhelatan tersebut bisa menjadi sarana untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

“Kami ingin menjadikan platform itu sebagai sarana agar kita semua bisa bekerja sama dan mencari solusi bersama yang menjadi tantangan umat manusia,” kata dia.

Suk Yeol menyambung, “Busan pernah mengadakan ASEAN-Korea Commemorative Summit pada 2014 dan 2019. Saya yakin semua pemimpin di sini sudah familiar dengan Busan. Jadi, izinkan Busan sekali lagi untuk berkontribusi terhadap masa depan yang lebih baik untuk Indo-Pasifik dan umat manusia.”

3. Dukung penuh sentralitas ASEAN

Pada kesempatan yang sama, pemimpin Korea Selatan itu juga menegaskan dukungannya atas sentralitas ASEAN. Dukungan itu bahkan digaungkan dalam KTT Trilateral Jepang-Korea Selatan-Amerika Serikat yang digelar di Camp David bulan lalu.

“Ketiga negara mendukung penuh ASEAN untuk membangun arsitektur kawasan dan terus berkoordinasi dengan strategi Indo-Pasifik. Saya juga bangga dengan inisiatif Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI), yang menjadi bentuk dukungan Korea Selatan atas sentralitas ASEAN dan inisiatifnya di Indo-Pasifik,” beber dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us