Presiden Nigeria Minta Pemuda Tidak Ikut Aksi Protes Nasional

Jakarta, IDN Times - Presiden Nigeria Bola Tinubu, pada Senin (22/7/2024), meminta para pemuda untuk tidak mengikuti aksi protes nasional yang direncanakan berlangsung pada 1 Agustus. Aksi itu bertujuan menentang pemerintahan yang buruk dan krisis biaya hidup.
Nigeria saat ini sedang bergulat dengan kesulitan ekonomi terburuk dalam satu generasi, ditandai dengan melonjaknya harga. Hal itu terjadi setelah Tinubu menghapus beberapa subsidi bensin dan listrik serta mendevaluasi mata uang naira secara tajam.
1. Presiden sebut ada motif jahat terkait protes

Dilansir BBC, Tinubu mendesak demonstrasi dibatalkan karena dianggap sebagai rencana jahat yang memanfaatkan kesulitan ekonomi Nigeria. Permintaan itu muncul dalam sebuah pidato atas nama presiden, yang disampaikan oleh sekretaris pemerintah George Akume dalam pertemuan para pemimpin tradisional.
"Dengan memanfaatkan kesulitan ekonomi di negara ini, sejumlah pria dan wanita dengan motif jahat dilaporkan telah memobilisasi warga, khususnya pemuda, untuk menggelar protes,'' katanya dalam pidato.
“Mari kita belajar dari pengalaman India dan Sudan. Kita adalah negara dengan lebih dari 200 juta penduduk. Oleh karena itu, kita tidak mampu menanggung situasi seperti ini," tambahnya.
Demonstrasi massa terakhir di Nigeria terjadi tiga tahun lalu untuk memprotes terhadap unit polisi yang dituduh melakukan pembunuhan di luar hukum. Protes berhasil mencapai tujuannya membubarkan pasukan tersebut, tapi ditanggapi dengan tindakan keras yang menyebabkan tewasnya puluhan pengunjuk rasa.
2. Pesaing Tinubu dituduh merencanakan protes
Para petinggi serikat buruh mendesak Tinubu untuk duduk bersama dengan para pengorganisir protes, dan tidak menganggap remeh kekhawatiran mereka sebagai perbedaan pendapat politik yang disponsori.
“Situasi di mana sebagian besar keluarga Nigeria terpaksa makan satu kali sehari dan makan dari tong sampah mengundang campur tangan serius dari pemerintah,” kata Kongres Buruh Nigeria.
Namun, pemimpin Nigeria menuduh pendukung calon presiden yang kalah, Peter Obi, merencanakan protes tersebut, dan menggalang dukungan di media sosial dengan tagar seperti #TinubuMUSTGo dan #EndBadGovernanceInNigeria.
“Obi harus bertanggung jawab atas anarki,” kata penasihat presiden Bayo Onanuga.
Partai Buruh yang dipimpin Obi membantah tuduhan tersebut, mengatakan tuduhan sebagai khayalan dan mencap pemerintah “kekanak-kanakan”.
“Partai Buruh, Peter Obi, dan para pendukung kami tidak berencana untuk melakukan protes apa pun. Masyarakat memiliki hak untuk melakukan protes dan merupakan hak konstitusional mereka," kata Partai Buruh dalam pernyataannya.
Obi dalam pemilihan presiden tahun lalu berhasil menggalang dukungan kaum muda, sebagian besar di Nigeria selatan, tapi suaranya tidak cukup untuk. Ia pun memperoleh hasil ketiga. Dia menuduh hasil pemilu telah dicurangi untuk menguntungkan Tinubu, tapi pengadilan menolak klaim itu.
3. Pimpinan polisi klaim protes dirancang untuk menimbulkan masalah

Dilansir Reuters, dalam rencana protes di Nigeria pada 1 Agustus, para pengunjuk rasa menuntut pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga bensin dan listrik, menawarkan pendidikan gratis, mengumumkan keadaan darurat inflasi, mengungkapkan gaji para anggota parlemen, dan tuntutan lainnya.
Kayode Egbetokun, inspektur jenderal polisi Nigeria, mengatakan rencana protes tidak bijaksana. Dia mengatakan protes damai diizinkan berdasarkan hukum, tapi aksi yang direncanakan itu dirancang untuk menimbulkan masalah.
"Beberapa kelompok orang, yang menyebut diri sebagai pejuang dan orang yang berpengaruh, telah menyusun strategi dan memobilisasi calon pengunjuk rasa untuk melepaskan teror di wilayah tersebut dengan kedok meniru protes Kenya baru-baru ini," kata Egbetokun setelah bertemu dengan sejumlah pejabat senior di Abuja.
"Karena itu, kami tidak akan tinggal diam dan berpangku tangan melihat aksi kekerasan yang memicu kekerasan terhadap masyarakat kami yang damai atau menghancurkan infrastruktur dan aset penting nasional kami lagi," tambah dia.
Rencana demonstrasi tersebut mendapat inspirasi dari protes para pemuda Kenya, yang berhasil memaksa pemerintah membatalkan kenaikan pajak dan pemecatan hampir seluruh kabinet.