Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Taiwan: Akur dengan China Harus dari Kemauan Rakyat

Pemimpin Taiwan, Tsai Ing Wen. (dok. Twitter @iingwen)
Pemimpin Taiwan, Tsai Ing Wen. (dok. Twitter @iingwen)

Jakarta, IDN Times - Hubungan Taiwan dan China harus ditentukan oleh rakyat Taiwan sendiri dan perdamaian harus dilandaskan dengan martabat. Hal ini ditegaskan oleh Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen, Senin (1/1/2024).

Komentar Tsai ini menanggapi pernyataan Presiden China, Xi Jinping, yang mengatakan bahwa China dan Taiwan akan bersatu, cepat atau lambat. China sendiri terus menegaskan kedaulatannya atas Taiwan meskipun Taiwan bersikeras memisahkan diri.

“Ini membutuhkan kemauan bersama dari rakyat Taiwan untuk mengambil keputusan. Bagaimana pun, kami adalah negara demokratis,” kata Tsai, dikutip dari Channel News Asia, Senin (1/1/2024).

1. China harus hormati pemilu Taiwan

Sementara itu, Tsai menegaskan, China harus menerima dan menghormati hasil pemilihan umum Taiwan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

China sendiri telah menganggap pemilu di Taiwan sebagai ‘perang’ serta telah menolak beberapa perundingan yang diajukan Tsai karena menilai Tsai adalah seorang separatis.

2. China sebut Taiwan akan kembali kepada mereka

Presiden Xi, dalam pidato malam Tahun Baru semalam, menyebutkan bahwa reunifikasi Taiwan dengan China adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.

“China pasti akan bersatu kembali dan semua warga China di kedua sisi Selat Taiwan harus terikat oleh tujuan yang sama dan ikut serta dalam kejayaan kebangkitan bangsa China,” ucap Xi.

Pernyataan Xi ini menunjukkan tekad Beijing untuk menyatukan Taiwan dengan China, meski Taiwan m erupakan pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri.

3. Taiwan gelar pemilu 13 Januari 2024

Taiwan akan menggelar pemilu pada 13 Januari 2024. Hingga hari ini, Wakil Pemimpin Taiwan, Lai Ching Te atau William Lai dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa, masih unggul, menurut jajak pendapat baru-baru ini.

Namun, kandidat dari partai oposisi utama Partai Nasionalis, Hou Yu-ih, kini semakin mengejar posisi Lai. Hou adalah sosok yang menawarkan dialog antara Taiwan dengan China.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us