Fakta-Fakta Donetsk-Luhansk, Wilayah Ukraina yang Memerdekakan Diri 

Donetsk dan Luhansk disebut dikendalikan Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengakui kedaulatan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah di Ukraina timur yang mendeklarasikan kemerdekaan pada 2014. Wilayah tersebut telah dikuasai oleh kelompok pemberontak pro-Rusia.

Masing-masing wilayah berdiri sebagai negara sendiri, dengan nama Republik Rakyat Donetsk (DNR) dan Republik Rakyat Luhansk (LNR).

Untuk mengenal Donestk dan Luhansk lebih jauh, berikut IDN Times sajikan fakta-fakta mengenai dua wilayah itu. 

1. Donetsk dan Luhansk adalah bagian dari Donbas

Fakta-Fakta Donetsk-Luhansk, Wilayah Ukraina yang Memerdekakan Diri peta lokasi Donetsk dan Luhanks (www.google.com/maps)

Ukraina memiliki 24 oblasts yang setara dengan provinsi. Dari jumlah tersebut, ada satu oblast yang bernama Donbas atau Donbass. Wilayah tersebut terletak di bagian ujung timur Ukraina yang berbatasan langsung dengan Rusia.

Donbas saat ini terpisah menjadi tiga bagian. Satu bagian dikuasai pemberontak Donetsk, satu lagi dikuasai pemberontak Luhansk, dan satu lagi dikuasai oleh Ukraina. Kiev menuduh bahwa Moskow telah mendukung dua kelompok pemberontak itu.

Sebelum kelompok pemberontak memerdekakan diri dari Ukraina, Donetsk adalah kota terbesar kelima di negara tersebut. Kota itu telah dianggap sebagai ibu kota tidak resmi Donbas.

Kota-kota besar lain yang ada di Donbas dengan penduduk lebih dari 100 ribu orang termasuk Luhansk, Mariupol, Makiivka, Horlivka, Kramatorsk, Sloviansk, Alchevsk, Sievierodonetsk, dan Lysychansk.

Baca Juga: Panas! Putin Akui Kemerdekaan Wilayah Ukraina yang Dikuasai Separatis 

2. Referendum kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Fakta-Fakta Donetsk-Luhansk, Wilayah Ukraina yang Memerdekakan Diri Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Ukraina mengalami kekacauan pada 2014. Di tahun itu, protes besar yang disebut Euromaidan terjadi dan pemerintah yang dipimpin Presiden Viktor Yanukovych menindak keras para demonstran. Ada yang menyebut hampir 1.000 orang tewas.

Yanukovych adalah Presiden Ukraina pro-Rusia yang tidak ingin negaranya menjadi anggota Uni Eropa (UE). Sedangkan, kelompok oposisi dan banyak rakyat muak dengan korupsi dalam pemerintahannya, dan ingin Ukraina menjadi demokratis serta menjadi bagian UE.

Yanukovych melarikan diri ke Rusia dan parlemen menggulingkan pemerintahannya. Mengikuti kekacauan itu, Rusia melakukan aksi militer dengan mencaplok Semenanjung Krimea yang ada di sebelah selatan Ukraina.

Secara garis besar, alasan aksi militer itu adalah pemerintah Ukraina dituduh telah menganiaya penduduk etnis Rusia yang sebagian besar ada di Krimea.

Setelah itu, kekacauan meluas ke timur di Donbas, di mana demonstrasi menentang pemerintah Ukraina terjadi. Pasukan pemberontak yang disebut mendapat dukungan besar dari Moskow menguasai gedung-gedung pemerintah.

Pada 2015, Donestk dan Luhansk melaksanakan referendum dan melakukan pemilu, tepatnya pada 11 Mei. Banyak poster dan spanduk raksasa yang berkibar saat itu bertuliskan "Hari Republik." Mereka memutuskan untuk pisah dari Ukraina karena merasa didiskriminasi.

Dilansir Deutsche Welle, referendum dan pemilu yang diadakan di Donbas adalah ilegal. Hal itu karena hukum Ukraina tidak mengatur referendum lokal.

3. Perang berdarah di Donbas

Fakta-Fakta Donetsk-Luhansk, Wilayah Ukraina yang Memerdekakan Diri Militer Ukraina sedang melakukan latihan tempur. (Twitter.com/Defence of Ukraina)

Secara etnis, Ukraina terbagi menjadi dua. Bagian barat Ukraina didominasi oleh etnis Ukraina dan di bagian timur serta sedikit di selatan, didominasi oleh Rusia.

Pada 2014, ada istilah "Musim Semi Rusia." Konstantin Skorkin dari Carnegie Moscow Center menyebut doktrin utama gerakan tersebut adalah mengharapkan daerah yang tidak setia kepada pemerintah Kiev memisahkan diri dari Ukraina. Dengan begitu, mereka akan bersatu menjadi Novorossiya atau Rusia Baru.

Dalam kekacauan nasional dan Rusia mencaplok Krimea, Donbas menjadi wilayah yang coba dipertahankan oleh Ukraina. Pertempuran berdarah dan mematikan terjadi di wilayah tersebut.

Konflik menewaskan lebih dari 14 ribu orang, termasuk tentara dan warga sipil. Kiev menuduh kelompok pemberontak didukung persenjataan yang dipasok oleh Moskow. Rusia menolak tuduhan itu.

Upaya untuk meredakan konflik terjadi sepanjang 2014-2015. Format Normandia terbentuk, melibatkan Rusia, Ukraina, Prancis dan Jerman, untuk menyelesaikan masalah dan bertemu di Belarus. Mereka menandatangani perjanjian Minsk.

Tapi, kesepakatan itu tak pernah dilaksanakan dan pertempuran berdarah tetap terjadi. Perang menghancurkan ekonomi dan industri di Donbas, memaksa jutaan orang untuk pindah dan mengubah Donbas dari zona aman menjadi zona konflik yang paling terkontaminasi ranjau di dunia.

Beberapa kali gencatan senjata dilakukan. Tapi pelanggaran gencatan senjata kerap terjadi dan Kiev menuduh bahwa kelompok pemberontaklah yang melanggar gencatan senjata tersebut.

Baca Juga: AS Tuding Militer Rusia Punya Daftar Warga Ukraina yang Harus Dibunuh

4. Industri batu bara utama Ukraina

Fakta-Fakta Donetsk-Luhansk, Wilayah Ukraina yang Memerdekakan Diri Ilustrasi tambang batu bara (Pexels.com/Pixabay)

Kekayaan utama dari ekonomi Donbas adalah tambang batu bara. Tambang di wilayah itu ada belasan dan telah lama jadi penyumbang pendapatan ekspor Ukraina. Itu sebelum Donetsk dan Luhansk dikuasai oleh pasukan pemberontak.

Pertambangan baru bara mulai didirikan pada 1869 oleh pengusaha Welsh John Hughes. Dia juga membangun pabrik baja yang kemudian menjadi andalan Ukraina sebagai wilayah industri berat.

Satu abad kemudian, Donbas masih tetap dibangun berdasarkan fondasi tambang batu bara dan industri baja. Kemajuan kota-kota di Donbas juga cukup diakui secara internasional. Di Donetsk, kota terbesar Donbas, pernah jadi tuan rumah pertandingan sepak bola yang diselenggarakan oleh UEFA Euro 2012.

Saat ini, ketika Donetsk dan Luhansk berdiri dikuasai pemberontak, mereka masih tetap mengandalkan industri tambang baru bata sebagai pendapatan utama untuk menjalankan republik yang belum mendapat legitimasi internasional. 

Selain itu, Rusia juga memberikan subsidi pada pemerintahan di dua wilayah, tapi subsidi itu semakin tahun semakin berkurang.

Fakta lain dari pusat industri baja Ukraina adalah banyak perusahaan di Donbas yang menyediakan bahan mentah dan produk penting ke Rusia. Poduk tersebut untuk industri luar angkasa dan pertahanan Rusia.

Belasan rudal balistik antar-benua dibangun dengan bahan baku dan teknologi perusahaan Ukraina timur. Selain itu, di Donbas, baja khusus diproduksi untuk tank angkatan bersenjata Rusia, dan sebagian besar helikopter tempur Rusia terbang dengan mesin yang dibuat di daerah ini.

5. Donetsk dan Luhansk sebagai proksi Rusia

Fakta-Fakta Donetsk-Luhansk, Wilayah Ukraina yang Memerdekakan Diri ilustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Baik Ukraina maupun negara-negara Barat menganggukkan kepala jika pendukung utama para pemberontak di Donbas adalah Rusia. Daerah itu didominasi oleh etnis Rusia dan selama perang pada 2014 pemasok persenjataannya adalah Rusia.

Tapi Moskow menolak tuduhan itu. Moskow mengatakan mereka tidak memberikan dukungan persenjataan pada kelompok pemberontak. Penolakan dari Moskow tidak cukup memberi keyakinan bagi Ukraina atau Barat.

Saat ini, Donetsk dan Luhansk dilihat sebagai proksi Rusia. Bahkan, Washington menganalisis, Rusia dapat melancarkan invasi ke Ukraina dengan menggunakan wilayah tersebut. 

Dalam sebuah skenario, Moskow dikabarkan akan melakukan "operasi bendera palsu", membuat serangan di Donetsk dan Luhansk, mewartakannya dan menuduh bahwa itu dilakukan Ukraina. Dengan begitu, ada alasan bagi Rusia untuk masuk dan membela kelompok pemberontak, kemudian melancarkan invasi lebih besar ke Ukraina.

Sejak mendeklarasikan kemerdekaan, Donetsk dan Luhansk juga dilihat oleh para analis akan diserap menjadi wilayah Rusia. Meski itu akan berlangsung lama, tapi pemerintahan yang dipimpin pemberontak telah mengubah undang-undangnya seperti milik Federasi Rusia. 

Carnegie Mocow Center juga mengabarkan, Moskow telah memberikan prosedur sederhana bagi warga Donetsk dan Luhansk untuk memperoleh kewarganegaraan Rusia. Pada Januari 2021, sekitar 400 ribu warga telah mendapat paspor Rusia.

Pada 2020, baik Donetsk atau Luhansk, juga telah menyatakan bahasa Rusia menjadi satu-satunya bahasa resmi wilayah tersebut. Sebelumnya, mereka menggunakan bahasa Ukraina dan Rusia.

Dilansir The Guardian, secara resmi, Moskow melihat kedua wilayah itu sebagai bagian dari Ukraina dan belum mengakui kemerdekaannya.

6. Bagaimana situasi di Donetsk dan Luhansk saat ini?

Fakta-Fakta Donetsk-Luhansk, Wilayah Ukraina yang Memerdekakan Diri Unsplash.com/Serg Antonov

Sejak konflik 2014, sekitar 1,5 juta penduduk di Donbas melarikan diri menjadi pengungsi, baik itu ke Rusia atau Ukraina. Saat ini, banyak penduduk juga telah pergi ke Rusia karena ekonomi Donbas yang tidak bisa bangkit.

Di perbatasan antara wilayah Donetsk dan Luhansk dengan Ukraina sedang terjadi ketegangan. Itu karena kelompok pemberontak menuduh pasukan Ukraina melancarkan tembakan kepada mereka. Di sisi lain, Ukraina menuduh kelompok pemberontak yang memulai tembakan terlebih dahulu, bahkan dengan senjata artileri berat.

Tiga ledakan bom terjadi di Donetsk dan Luhansk yang dituduhkan sebagai langkah sabotase Ukraina. Tapi, Kiev menyangkal dan menyebut ledakan itu adalah provokasi, sehingga bisa jadi jalan masuk bagi pasukan Rusia untuk membela pemberontak.

Rusia disebut telah mengumpulkan sekitar 150 ribu pasukan di sekitar perbatasan Ukraina. Ini termasuk di dekat Donetsk dan Luhansk. Upaya untuk mencegah invasi Rusia ke Ukraina telah dilakukan dengan berbagai diplomasi tingkat tinggi.

Tapi sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Rusia akan menarik pasukannya. Usai Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah itu, banyak pihak yang menuduh Rusia telah melanggar komitmennya sendiri. Para pemimpin dunia ramai-ramai mengutuk Putin. 

Baca Juga: Ini Dampak Pengakuan Putin terhadap Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya