Ribuan Warga AS Mengungsi karena Kebakaran Hutan, Langit pun Memerah!

Asap kebakaran membuat kualitas udara menjadi berbahaya 

Jakarta, IDN Times - Kebakaran hutan di Amerika Serikat (AS) melanda bagian barat negara tersebut. Oregon, Idaho, California dan sebagian negara bagian Washington mengalami bencana kebakaran dengan asap memenuhi langit yang memperburuk kualitas udara.

Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran (damkar) telah dikerahkan untuk memadamkan api dalam sepekan terakhir. Tapi angin yang bertiup kencang telah menyulitkan mereka. Ribuan orang dari tiga negara bagian tersebut telah diungsikan demi menghindari bahaya.

1. Asap kebakaran membuat kualitas udara menjadi berbahaya

https://www.youtube.com/embed/YQsQgI5VnFE

Terik panas dengan suhu yang meningkat telah membuat bagian barat wilayah AS dilanda kekeringan semak belukar, memicu kebakaran hutan yang meluas dan mengirim asap hitam ke langit.

Beberapa negara bagian Oregon, selama akhir pekan langitnya berubah menjadi oranye dan berkabut akibat kebakaran tersebut.

Melansir Al Jazeera, ribuan orang telah dievakuasi dari rumah mereka saat api mengirim asap ke udara dan mengancam seluruh kota. Sekitar 1.200 petugas damkar dikerahkan untuk memadamkan api di Eugene, Oregon.

Lebih dari 35 ribu hektare lahan telah hangus. Medan curam mempersulit upaya menahan kobaran api. Lebih dari 2 ribu rumah terancam di daerah tersebut. 

"Keluar dari sini secepat mungkin. Hanya itu yang aku pikirkan," kata Herman Schimmel dari kota Westfir, Oregon, karena asap kebakaran telah menciptakan kualitas udara yang tidak sehat.

Baca Juga: Eropa Terancam Membeku, Rusia: Salahkan Amerika Serikat!

2. Gubernur mengumumkan darurat kebakaran

Kebakaran di Oregon disebut sebagai the cedar creek fire. Ini mulai terjadi pada 1 Agustus ketika badai petir terjadi dan membuat semak belukar dan hutan menyala. Ada 18 titik kebakaran di negara bagian tersebut yang sampai saat ini belum dapat dikendalikan.

Pada Jumat (9/9/2022), melansir NPR, Gubernur Oregon Kate Brown mengumumkan keadaan darurat kebakaran. Dengan pengumuman itu, maka petugas damkar pusat diberi instruksi untuk intervensi membantu lembaga damkar lokal.

"The cedar creek tumbuh pesat menuju komunitas Oregon pagi ini, dan potensi pertumbuhan api dalam beberapa hari mendatang mengganggu, membutuhkan sumber daya tambahan untuk memerangi api dan mendukung respons negara bagian," kata Brown.

3. Lebih dari 200 ribu hektare lahan hangus

https://www.youtube.com/embed/Uo1xU2dTseI

Menurut pantauan CNN, kebakaran hutan di AS yang melanda beberapa bagian itu telah menghanguskan sekitar 294.611 ribu hektare lahan. Ada 92 kebakaran hutan yang aktif dan petugas damkar berusaha untuk memadamkannya.

Kebakaran besar selain di Oregon juga terjadi di California, tepatnya di Sierra Nevada. Kebakaran itu disebut mosquito fire. Kualitas udara menjadi sangat tidak sehat dan berbahaya karena asap yang menyelimuti langit.

"Baunya benar-benar berasap. Visualitas sangat kabur. Tidak ada sedikit pun warna biru di langit," kata Pam Malone dari Folsom, sebuah lembaga parameter kebakaran.

Kebakaran itu membesar pada 6 September. Saat ini menjadi kebakaran terbesar di negara bagian itu dan hanya 10 persen yang dapat dipadamkan.

Di negara bagian Washington, 16 kebakaran masih tercatat aktif sampai Senin (12/9/2022). Kualitas udara juga bergerak menjadi berbahaya karena asap menutupi langit di beberapa daerah di seluruh negara bagian.

Petugas damkar mengerahkan pesawat pembom air dan helikopter. Tapi akhir pekan lalu, satu pilot dan dua personel terluka ketika helikopter yang bertugas jatuh saat sedang mencoba mendarat.

Sampai saat ini, ribuan petugas damkar masih berjuang untuk mengendalikan kobaran api di tengah ancaman angin kencang yang menyulitkan upaya tersebut.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Kazakhstan: 43 Ribu Hektare Hangus-1 Orang Tewas 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya