Pria di AS Tembak Mati 7 Anggota Keluarganya dan Bunuh Diri

Jakarta, IDN Times - Satu keluarga beranggotakan delapan orang, tiga orang dewasa dan lima anak-anak, ditemukan tewas akibat luka tembak di sebuah rumah di Kota Enoch, Utah, Amerika Serikat, pada Rabu (4/1/2023).
Sehari setelah kejadian, polisi mengatakan penembakan itu dilakukan salah satu anggota keluarga yang membunuh kemudian bunuh diri.
Atas kejadian tersebut, Gubernur Utah Spencer Cox telah mengucapkan belasungkawa. Penyelidikan atas kejadian tersebut masih terus dilakukan.
1. Bunuh diri setelah membunuh tujuh anggota keluarganya

Melansir The Independent, otoritas setempat mengumumkanbahwa pelaku adalah Michael Haight. Dia bunuh diri setelah membunuh keluarganya.
"Bukti menunjukkan bahwa tersangka bunuh diri setelah membunuh tujuh orang lainnya di rumah itu," kata polisi.
Korban telah diidentifikasi, dua orang dewasa adalah istri Haight, Tausha Haight, dan ibu Tausha, Gail Earl. Istri pelaku dilaporkan telah mengajukan gugatan cerai baru-baru ini.
Lima korban lainnya diidentifikasi sebagai anak-anak dari tersangka, yaitu seorang gadis berusia 17 tahun, gadis 12 tahun, gadis 7 tahun, anak laki-laki 7 tahun, dan anak laki-laki berusia 4 tahun.
Polisi tidak mengungkap motif pembunuhan dan mengatakan mereka tidak mendeteksi masih ada ancaman kepada publik, tapi menyampaikan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
2. Para korban ditemukan setelah pemeriksaan kesejahteraan

Rob Dotson, manajer Kota Enoch, mengatakan para korban ditemukan saat polisi melakukan pemeriksaan kesejahteraan di rumah mereka.
Dia mengatakan, pemeriksaan kesejahteraan merupakan hal yang umum dilakukan ketika ada individu tidak terlihat untuk waktu yang lama, seperti yang dilakukan dalam kasus ini setelah ada panggilan ke departemen kepolisian.
Dotson mengatakan, perstiwa tersebut membuat masyarakat setempat terguncang karena semua anggota satu keluarga itu terkenal di kota tersebut, dilansir AP.
"Banyak dari kami telah melayani bersama mereka di gereja, di komunitas dan pergi ke sekolah bersama orang-orang ini. Masyarakat saat ini sedang sakit. Mereka merasa kehilangan, mereka merasa sakit dan mereka memiliki banyak pertanyaan,” kata Dotson, berharap pejabat berencana untuk merilis lebih banyak informasi.
"Kami tidak akan mengetahui pola pikir, pemikiran individu yang mengalami tragedi ini, tapi kami semua dapat berdoa agar keluarga mereka dan tetangga dan semua akan memahami apa yang terjadi di tempat ini, mungkin dalam satu atau dua hari atau lebih lama," tambahnya.
3. Sekolah mengucapkan belasungkawa
Distrik Sekolah Iron, tempat kelima korban anak-anak bersekolah, telah mengeluarkan pernyataan kepada para orang tua dari murid.
“Dengan sangat menyesal kami memberi tahu Anda tentang kehilangan yang tragis bagi komunitas sekolah kami. Sore ini, pada 4 Januari, delapan anggota keluarga yang tinggal di Henokh dengan lima siswa di sekolah kami meninggal dunia secara tragis," kata pernyataan itu.
"Kehilangan ini pasti menimbulkan banyak emosi, kekhawatiran, dan pertanyaan untuk seluruh distrik sekolah kami, terutama siswa kami," tambahnya.
Gubernur Cox juga mengucapkan belasungkawa pada Rabu melalui Twitter.
“Hati kami bersama semua yang terkena dampak kekerasan yang tidak masuk akal ini. Tolong jaga komunitas Henokh dalam doa-doa Anda," tulis Cox.