Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Proses Penangkapan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Dimulai

Presiden ke-20 Korea Selatan, Yoon Suk Yeol ketika memberikan pidato. (www.instagram.com/@sukyeol.yoon)
Intinya sih...
  • Penyidik Korea Selatan berhasil masuk ke kediaman Yoon Suk Yeol yang akan ditangkap hari ini.
  • Pendukung Yoon menghalangi penyidik saat mencoba menerobos barikade, menyebabkan sejumlah kelompok dibubarkan oleh polisi.
  • Yoon dimakzulkan setelah memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024 dan berjanji akan berjuang sampai akhir untuk melindungi negara.

Jakarta, IDN Times - Para penyidik Korea Selatan (Korsel) berhasil memasuki kediaman presiden yang telah dimakzulkan, Yoon Suk Yeol. Rencananya, Yoon bakal ditangkap hari ini.

Dilansir Yonhap, Jumat (3/1/2025), para penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi ini melewati barikade keamanan yang ketat di depan kediaman Yoon, untuk melaksanakan penangkapan sesuai surat perintah yang sudah dirilis akhir Desember lalu. 

“Kami telah memulai melaksanakan surat perintah penahanan untuk Presiden Yoon,” sebut pernyataan penyidik.

Para penyidik memiliki waktu hingga Senin depan untuk melaksanakan surat perintah penahanan Yoon, yang dituduh melakukan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan karena memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024.

Status darurat militer Yoon ini menyebabkan krisis politik di Negeri Gingseng tersebut.

1. Penyidik diadang pendukung Yoon

Kala para penyidik mencoba menerobos barikade, para pendukung Yoon sempat menghalangi. Ribuan pendukung Yoon berkumpul di dekat kediamannya untuk menentang penangkapannya.

Sejumlah kelompok telah dibubarkan seara paksa oleh polisi. Sejumlah pihak menduga penangkapan Yoon ini akan menyebabkan demo yang lebih besar lagi di Seoul.

2. Yoon sebut Korsel dalam bahaya

Sebelumnya, Yoon menyatakan bahwa dirinya akan berjuang sampai akhir untuk melindungi negara. Pesan ini ia sampaikan kepada para pendukungnya yang berkumpul di depan kediaman presiden di Seoul.

“Karena adanya kekuatan internal dan eksternal yang mengancam kedaulatan serta aktivitas kelompok anti-negara, Korsel saat ini berada dalam bahaya,” kata Yoon.

“Bersama kalian, saya akan berjuang sampai akhir untuk melindungi negara ini,” tegas dia.

Pesan tersebut kabarny dikirim melalui perantara dalam bentuk tulisan di atas kertas A4 dan ditandatangani langsung oleh Yoon.

Yoon dimakzulkan oleh Majelis Nasional, yang dipimpin oposisi, pada Sabtu (14/12/2024) setelah beberapa anggota parlemen dari partai penguasa mendukung mosi tersebut lantaran memberlakukan status darurat militer pada 3 Desember 2024.

Ia sebelumnya selamat dari upaya pemakzulan pertama awal bulan ini setelah anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa memboikot pemungutan suara.

3. Berterima kasih kepada para pendukung

Yoon juga berterima kasih kepada para pendukungnya dan menyebut bahwa dirinya telah mengikuti "upaya" mereka melalui siaran langsung di YouTube.

“Demokrasi bebas, di mana setiap warga negara adalah pemiliknya, bukan negara atau partai, pasti akan menang,” tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Eddy Rusmanto
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us